Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takzim

25 April 2018   17:56 Diperbarui: 25 April 2018   18:31 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takzim | pixabay.com

"Selamat ulang tahun yang'Kar, juga selamat ulang tahun pernikahan untuk 4 hari lagi, bahagia, sejahtera, semoga cepat sembuh, pulih kuat kembali." ucap Martha cucu paling kecil diantara 7 cucu eyang kakung Karmani dengan eyang putri Fatimah.

Tepat tanggal 24 Agustus pak Karmani berusia 82 tahun dan 4 hari kemudian tepat hari ulang tahun pernikahan ke 50.

Perayaannya digabung, karena ambil praktisnya, pas hari minggu, semua anak, menantu dan cucu bisa datang. Oya, cucu buyut ada 2 juga ikut datang.

Walau eyang / kakek Karmani dalam keadaan sakit, opname di Rumah Sakit, tapi tidak mengurangi kemeriahan hari ulang tahun itu.

Karena, fasilitas RS memungkinkan untuk mengadakan acara, memang di paviliun tidak begitu luas, tapi cukuplah.

Eyang putri Fatimah dengan sabar merawat yangkung, suami masa mudanya, gurat cantik masih nampak diwajah sepuhnya. Fatimah memang cantik waktu gadis, dia bunga desa, anak pak Kartijo, buruh tani di desa Gelandir di Jawa Tengah.

~~~

Flashback 50 tahun yang lalu.

Karmani muda datang bersama team Penyuluh Pertanian ke Kecamatan Kembenan, disana ada terdiri dari beberapa Desa termasuk salah satunya desa Glandir.
Nah disanalah Karmani terpikat oleh kecantikan Fatimah. Gayung bersambut, Fatimahpun menyambutnya dengan cintanya.

Tapi, ...
Dalam berjalannya waktu, setiap kali Karmani tampan, sopan santun dan bersahaja itu mengajak lebih serius menjalin hubungan dengan gadis dusun kembang desa itu, tiap kali pula Fatimah masih belum bisa menjawab.

"Bicaralah kamu dik, kita sudah cukup waktu untuk memikirkan masa depan hubungan cinta kita." kata Karmani disuatu hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun