Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Niet Deja vu" De Serie : (Eps 2)

21 April 2018   16:01 Diperbarui: 26 April 2018   17:14 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niet Deja vu de serie. Sumber: https://www.daniellethehappymedium.com

Mami pingsan seketika.

~~~

Lanjut ... (eps 2)

Kenanga seharusnya ada didalam 'ruang ganti' tapi tidak ada, tidak ada tanda-tanda kepergian Kenanga, seolah dia tidak pernah masuk kesana.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu, panik, sebagian ketakutan dan juga masih penasaran mencari, sampai buka pintu almari berkali-kali.

Papi masih merawat mami yang baru siuman dari pingsan. Mami menangis dan kembali mencari Kenanga putri tunggal kesayangannya, keluar masuk almari yang besar dan tinggi, setinggi ukuran gaun terpasang di'hanger'

Ada bantuan 2 Polisi datang dari Pos terdekat. Jadi sekarang ada 3 Polisi.
Yang dua me-nyisir lingkungan sekitar gedung, yang satunya menginterograsi pengelola galeri, om Paint dan karyawannya yang masih ada, belum pulang.

Tapi diantara mereka tidak ada yang memberi keterangan yang berarti.
Mereka semua tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi.

Mami dan papi, tetap menunggu sampai pagi, sambil berdoa tak henti-henti mohon pertolongan Tuhan, Kenanga segera kembali atau ditemukan.
Paska waktu subuh, papi disarankan oleh Om Paint untuk coba pulang kerumah, kalau mungkin Kenanga sudah kembali kerumah pada waktu tengah malam.

Walau tidak masuk akal, tapi ada baiknya saran itu dilakukan, sambil rehat sebentar di rumah, siang bisa balik lagi mencari Kenanga bila belum pulang.
Semua masih misteri.

Almari kuno yang besar dikamar ganti, digeser rame-rame orang banyak,  butuh sampai 8 orang laki-laki dewasa baru bisa bergeser. sehingga tidak nempel dinding. Semua orang kecewa, karena dalam bayangan mereka, ada harapan di balik Almari, ada pintu terlihat disana. Ternyata, polos, rata dan halus, tidak ada tanda bekas tergambar pintu atau jendela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun