Tuuuut... line 2 bunyi. Panggilan dari bu boss Monica, "Kalian bertiga keruangan saya, ada tugas pagi ini."
Ranti dan Kartika pingin segera baca status Jessy, sense of kepho terpancing dengan kata 'thok-thil', bagi mereka kata itu asing dipendengarannya. Jessyca memang senang buat sensasi, sebenarnya orangnya standard banget.
Waktu pertama dia diterima masuk kerja, sempat membuat Kartika terheran-heran, Jessyca tidak pas kerja di Rumah Mode 'Cintya Maramis'. Penampilan jauh dari feminin, luwes juga tidak, cenderung 'macho n tomboy'Â
Tapi ...
Janji bu boss Monica, Jessy akan di sulap jadi Jessy yang cantik-cantik macho.
Kalau diperhatikan.
Penampilan pagi ini memang ada beda dengan biasanya, sejak pertama Jessy masuk ruangan, Ranti terkesima melihat Jessy. Coba saja nanti kalau sudah ada kesempatan membuka status 'medsos'nya, biasanya dia lebih mengeksplor dirinya di face book.
Ranti kalau sudah mau komen, pasti heboh, anak itu bawaannya kalau di seni 'art' bisa dibilang ekspresionis, heboh tapi tidak lebay, jadi tidak memuakkan.
"Oh ... nyaris aku tak kenal sama kamu Jess. (bu boss Monica memegang pinggang Jessyca, dan disuruhnya berputar), inikah 'pantalon suit' yang kamu pesan 3 bulan yang lalu itu Jess?" tanya bu boss.
"Yaa bu, baru kali ini saya pakai, jelek ya bu, biasanya kan saya macho, sekarang tampil kaco yaa bu?" kata Jessy jadi tidak pede.
Oh .. ternyata dia sadar kalau dia macho identik tomboy.
"Siapa bilang kacau, justru kamu nampak feminin hari ini, sampai aku terkejut, ternyata 'pantalon suit' rancanganku pas buat kamu, kamu cantik. Bagaimana menurut kamu Ranti dan Kartika, penampilan Jessyca hari ini?. tanya bu Monica minta pendapat karyawan bawahannya.
"Saya juga terkejut tadi pagi, waktu Jessy datang." jawab Ranti, Kartika meng'iyakan.