Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angkringan de'Cintren "Indonesia 2030" (eps 1)

3 April 2018   14:11 Diperbarui: 13 April 2018   23:57 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pcpmiisolo.wordpress.com

May be yes, may be no.

Angkringan de'Cintren sejak sore sampai petang bakda magrib kelarisan, banyak pembeli, pelanggan dan juga dari luar kota yang mampir sekedar melepas lelah sambil wedangan kopi jahe, kopi susu jahe atau ada beberapa pembeli sengaja makan malam sederhana nasi kucing / nasi bungkus, murah meriah, rasanya juga mantap.

"Di sini masih sering hujan ya pak?" tanya pembeli seorang sopir bis engkel yang makan bersama kernetnya.

"Eya mas, tadi siang sampai sore juga hujan, untungnya waktu pasang tenda sudah reda, mas dari mana?" jawab de'Cintren sambil membungkus susu jahe pesanan seorang wanita paruh baya yang ditunggu seorang pria mungkin suaminya di mobil stasion.

"Saya dari ngantar rombongan ke pelabuhan, mau pulang." jawabnya.

"Berapa semuanya pak? tanya ibu itu.

"Semua dengan gorengannya, delapan ribu rupiah bu." de'Cintren kembalikan duabelas ribu dan ibu itu berpamitan.

"Saya sudah pak, nasinya dua, tahu bacem dua, bakwan tiga, kopi item, sekalian rokok kreteknya satu isi 12. Kamu apa Tok?" yang dipanggil Tok menyebutkan yang dia makan dan munum. Sebentar kemudian bis sudah start dan jalan tinggalkan warung angkringan de'Cintren.

Para pelanggan yang biasa ngangkring malam mulai datang. 

Kang Birin datang. "Malem de' sehat de', kopi jahe pedes dan bakarkan cakar dua kasih kecap banyak. sapanya dilanjut pesan.

"Dengaren kamu datang dari utara, darimana kamu kang?" kang Birin tidak langsung jawab, dia sedang pilih cakar ayam yang gede.

"Biasa de' lihat kerjaan di rumahnya pak Rinto pemda, talangnya bocor, klo ujan dapurnya banjir." jawabnya.

"Nasi bandengnya abis to de'?"
"Ya mungkin, tadi sore rame dan juga banyak yang mbungkus dibawa pulang, coba dicari lagi." jawab de'Cintren.

~~~

"Lapor de' ... saya hadir." seperti biasa, mas Medron langsung buat kopi item sendiri dan ambil jadah jenang terus dibakar diatas api angklo, jadilah 'jadah gemblek' (jadah melekat jadi satu dengan jenang) klangenannya dia.

Terus bergabung dengan yang lain di kapling lesehan, disana sudah ada beberapa pelanggan yang ngobrol ngalor-ngidul / ke utara, selatan, macam-macam topik maksudnya.

Kang Bejo yang nampak dominan layaknya komandan lesehan di malam itu.
Ternyata memang demikian, dia di dapuk / dipasang jadi pemandu.

"Para sedulur / saudara semua, met malem, kali ini saya mo lemparkan ke tikar lesehan satu topik yang heboh and sangat 'hot'" kang Bejo mengawali acara obrolan.

Agus Kempling tersulut, langsung teriak, "WauoOW ! cocok itu kang, dia memang cantik dan hot." Uuuh ... dasar si bathuk kempling. kening Agus memang kempling, terutama saat pantulkan sinar lampu halogin penerangan jalan. haha ... Agus Kempling.

"Bentar to Gus ... siapa yang kamu maksud itu?" tanya kang Bejo.

"Siapa lagi yang hot selain Lucinta Luna artis Transgender yang sedang viral." jawabnya setengah teriak sambil tertawa ngakak, hahaha.....

"No no noooo .... ada yang lebih hot dari pada dia, ini masalah negara, masalah nasib kita rakyat Indonesia di taoon 2030." kata kang Bejo.

Yang lain dengarkan harap-harap cemas, "nasib kita rakyat Indonesia?"

"Bagus itu kang ... ! klas berat, dagangan de'Cintren masih cukup buat ganjal perut dan mata melek." sahut Medron antusias.

"Oke ... lanjut kang, mulai sekarang." timpal si Sony yang baru masuk arena gabung lesehan.

Begini ...
kang Bejo mulai bicara.

Prediksi ... tepatnya mirip ramalan, maaf ... karena yang bicara bukan para normal. 

Jadi ... beritanya, 

INDONESIA taoon 2030 akan 'BUBAR'kata pak Prabowo.

"Haaaah ..... " hampir semua terpengarah.

Statement dari beliau bapak Prabowo, sah-sah saja.

Taoon 2030 INDONESIA 'Bubar'.

Demikian juga ...

Statement sanggahan dari beliau bapak Jokowi, sah-sah juga.

Taoon 2030 INDONESIA akan Menjadi 7 Negara Terbesar Dunia.

Dua-duanya? May be yes, may be no.

"Hlaa ... sekarang ini, waktu tinggal 31 taoon." (kang Bejo ... masih 31 taoon to, masih lama.) Kardi Dhempil nginterupsi.

"Ooh tidaaak ... jangan begitu, waktu cepat berlalu. (kata de'Cintren, sambil ngantar pesanan wedang jahe orig) menoleh ke Kardi, dia lanjutkan, perhatikan, kemarin pada hal masih hari Senin, hla kok besuk sudah Rabu, cepat banget kan ... " de'Cintren mundur, lanjut melayani pelanggan.


"Kalian yang masih muda-muda, akan jadi saksi sejarah di taoon 2030, sekarang apa dan bagaimana sikap kita menghadapi 2 statement itu?" lanjut kang Bejo.

"Omongan pak Prabowo itu tanpa dasar, asal wae ngucap." celetuk Tarmanto. kang Bejo diam menampung apa kata mereka.

"Jangan begitu Man, pasti sudah dia pikirkan tidak asal saja ngomong, dia tahu banget bakal berhadapan dengan rakyat. Aku tidak bela dia, aku bukan orang partai, tapi klo lihat 'sikon' sekarang, bukan tidak mungkin terjadi, negara kita akan bubar." kata Dikky Sitorus dengan angkat badan berdiri.

"Wowowoooo ... jangan emosi bro, slow down please ... " kata kang Bejo meredam.
"Siapa yang emosi kang, aku berdiri mau ambil nasi, perut laper."

"Pak Jokowi juga gitu, mimpi kaleeeiii ... ye ... ? Menjadi 7 negara terbesar dunia, tergede utangnya baru pas, haha... "

"Huuussst ... rakyat boleh saja komentar, tapi jangan sembarangan." kang Bejo ingatkan.

"Ya .. begini saja, kita berpikir positif saja, ucapan pak Prabowo dan pak Jokowi kita terima semua dengan baik, positive thinking."

2030 Indonesia 'BUBAR' adalah 'warning' suatu peringatan, lakukan sesuatu supaya tidak bubar.

2030 Indonesia 'BERHASIL' adalah 'impian' bukan 'mimpi' kita kerja nyata untuk meraih impian jadi kenyataan.

~~~

"Sebentar lagi kita masuk waktu subuh, masih ada yang saya akan sampaikan, jadi PR yaa ...

Cerita 'imajinatif' dari seorang budayawan.

Di negara Indra Jaya dunia antah berantah, ada dua orang Kesatria bertarung bersyarat dan ketentuan.  
Dilarang melukai lawan, kalau sampai melukai lawan, siapa yang terluka dan berdarah, dialah yang jadi pemenang.

Missi utama menyelamatkan seorang 'Wanita' yang menderita sakit parah.

Wanita itu berada di Istana Raja.

Sebenarnya, tinggal buka pintu istana, sudah sampai dan ketemu dengan wanita yang harus diselamatkan, tapi ada syaratnya, kedua Kesatria harus mampu membuktikan bahwa dia seorang kesatria sejati, dia pemenang bukan pecundang.

Start dari halaman Istana Raja.
Kesatria 'Bangsa' terbang keliling dunia ke arah barat.
Dan ...
Kesatria 'Negara' terbang keliling dunia ke arah timur, jadi jarak tempuhnya sama.

Siapa yang jadi pemenang, dialah yang diperbolehkan masuk istana menemui wanita target penyelamatan.

Mendapat Mahkota kemenangan.

Dan mereka berangkat, Kesatria naik kendaraan 'Kuda Terbang' dan yang satunya 'Rajawali Terbang'

Pertanyaan :

Apa yang terjadi, saat mereka bertemu di tengah perjalanan.
Dan ...
Siapa yang jadi pemenang?

~~~

"Jawaban ditunggu sampai acara nongkrong bareng di Angkringan de'Cintren." kata kang Bejo mengakhiri acara ngobrol malam itu.

Bubar, bubar, ... bubar.

Mereka semua bubar pulang kerumah masing-masing, tinggal kang Birin yang bantu de'Cintren tutup warung.

~~~ )o( ~~~

Sekian, terima kasih.

~

Topik obrolan Angkringan de'Cintren hari ini, 'Sikap Rakyat dalam dua statement yang berbeda, bagai surga dan neraka'.

Penulis orang bebas, tidak memihak, bukan orang partai, bukan simpatisan, partisanpun juga bukan.

de'Cintren | Cinta Renjana
Bersahaja, santun dan beriman.
Penulis tua, anaknya Pejuang 45, lahir 5 taoon pasca Kemerdekaan, 'Generasi Baby Boomer'
Tidak suka tampil, lebih suka kirim surat langsung ke Presiden, pejabat, instansi, walau tak pernah ditanggapi.
Menulis dan menulis, selagi masih bisa menulis.
Salam. Tuhan YME, memberkati kita bangsa negara rakyat Indonesia tercinta. Amin.

~~~

ide Cerita, Original karangan Cinta Renjana

Cerita selanjutnya (eps 1) <---- silahkan klik disini.

image : https://pcpmiisolo.wordpress.com 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun