Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angkringan de'Cintren "Indonesia 2030" (eps 1)

3 April 2018   14:11 Diperbarui: 13 April 2018   23:57 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Statement sanggahan dari beliau bapak Jokowi, sah-sah juga.

Taoon 2030 INDONESIA akan Menjadi 7 Negara Terbesar Dunia.

Dua-duanya? May be yes, may be no.

"Hlaa ... sekarang ini, waktu tinggal 31 taoon." (kang Bejo ... masih 31 taoon to, masih lama.) Kardi Dhempil nginterupsi.

"Ooh tidaaak ... jangan begitu, waktu cepat berlalu. (kata de'Cintren, sambil ngantar pesanan wedang jahe orig) menoleh ke Kardi, dia lanjutkan, perhatikan, kemarin pada hal masih hari Senin, hla kok besuk sudah Rabu, cepat banget kan ... " de'Cintren mundur, lanjut melayani pelanggan.


"Kalian yang masih muda-muda, akan jadi saksi sejarah di taoon 2030, sekarang apa dan bagaimana sikap kita menghadapi 2 statement itu?" lanjut kang Bejo.

"Omongan pak Prabowo itu tanpa dasar, asal wae ngucap." celetuk Tarmanto. kang Bejo diam menampung apa kata mereka.

"Jangan begitu Man, pasti sudah dia pikirkan tidak asal saja ngomong, dia tahu banget bakal berhadapan dengan rakyat. Aku tidak bela dia, aku bukan orang partai, tapi klo lihat 'sikon' sekarang, bukan tidak mungkin terjadi, negara kita akan bubar." kata Dikky Sitorus dengan angkat badan berdiri.

"Wowowoooo ... jangan emosi bro, slow down please ... " kata kang Bejo meredam.
"Siapa yang emosi kang, aku berdiri mau ambil nasi, perut laper."

"Pak Jokowi juga gitu, mimpi kaleeeiii ... ye ... ? Menjadi 7 negara terbesar dunia, tergede utangnya baru pas, haha... "

"Huuussst ... rakyat boleh saja komentar, tapi jangan sembarangan." kang Bejo ingatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun