Mohon tunggu...
armand yazin
armand yazin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - #inarmandastheniawetrust

IG: @armandasthenia | penabuh drum tingkat pemula | cityzen di Manchester City FC | just talk and write about music and football

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Skuad Eropa dengan Filosofi Asia, STY Out!

5 Januari 2025   19:42 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:26 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia sepak bola nasional kembali riuh dengan adanya kabar pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari bangku head coach tim Garuda, pelatih asal Negri Ginseng itu santer dikabarkan akan segera di-PHK oleh PSSI.

Hal ikhwal tersebut dimulai dengan berita dari surat kabar Italia Tuttosport pada 12 Desember 2024 yang memberitakan bahwa Erick Tohir (ET) tengah mencari pelatih yang diproyeksikan untuk menukangi timnas Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, demi impian mentas di gelaran akbar Piala Dunia tahun depan.

Ramai gaduhnya pembahasan tentang pergantian STY sudah dimulai semenjak hasil kurang memuaskan timnas dalam 2 laga away kontra Bahrain dan China, dua buah laga yang dalam hitungan kalkulasi layak mendapatkan 6 poin penuh demi asa lolos ke babak round 4 atau bahkan otomatis lolos langsung via skema runner-up grup sesui prediksi dari pelatih Jepang Hajime Moriyasu.

Moriyasu mengatakan bahwa Indonesia mempunyai kualitas yang cukup untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 menemani Jepang, entah sekedar retroika atau psywar hal tersebut dilontarkan pelatih tim Samurai Biru teresebut pada Oktober 2024 silam.

Jika menilik pada standing grup C saat ini tim besutan STY ini hanya berjarak 1 poin dengan Australia sebagai runner-up grup, jika kita menilik kebelakang dan berandai-andai bahwa laga kontra China kita unggul, maka kita telah berada diatas Australia, dan berada di jalur yang tepat tuk menemani Dai Nippon lolos langsung ke Piala Dunia.

STY (sumber: kompasbola)
STY (sumber: kompasbola)

TAGAR #STYout

Hasil yang buruk pada laga melawan China sempat mencuatkan tagar #STYout di jagad media sosial takala Marceng dkk bentrok dengan pasukan Green Falcon yang tengah mencari bentuk baru setelah CLBK dengan pelatih lawas mereka, Harve Renard.

Untungnya hal baik diraih oleh Pasukan Garuda dengan menaklukan Arab Saudi dengan skor 2-0, walaupun secara permainan timnas masih belum memuaskan.

Sebuah hal yang wajar ketika ada 1 atau 2 pemain baru datang dan masuk dalam line-up tentunya butuh adaptasi secara tim, dan untuk mendapatkan chemistry sebagai sebuah kesebelasan  tidak dapat ditemukan dalam 1 atau 2 laga yang dimainkan.

Sepekan kebelakang ini dunia medsos kembali gaduh dengan adanya beberapa pundit yang mendengungkan STY out, dan ditingkahi dengan program TV nasional yang menyinggung tentang STY dengan narsum yang cenderung berujar layaknya haters STY.

GAGAL TOTAL DI ASEAN MITSUBISHI ELECTRIC CUP.
Hal tersebut merupakan imbas dari hasil yang tidak bagus dimana Pratama Arhan dkk tak lolos fase grup di ajang Asean Mitsubishi Electric Cup 2024 setelah STY dan PSSI memutuskan untuk mengirimkan tim U22.

Pro kontra mencuat bahkan ancaman doxing dialamatkan kepada beberapa pundit sepakbola nasional yang dinilai kontra STY dan menyerang timnas, padahal  STY secara personal dan timnas secara entitas adalah 2 hal yang tidak sama adanya.

Apakah STY patut dievaluasi?. Sangat patut, sebuah hasil laga apapun itu entah menang atau seri, terlebih kalah tentu selalu ada evaluasi secara tim dan perangkat pelatih, namun jika hasil akhirnya sebuah PHK tentu butuh lebih dari sekedar evaluasi panjang dan mendalam dan terkait dengan rangkaian hasil pertandingan.

STY yang mempunyai hubungan akrab dengan skipper Tottenham Hotspur ini merupakan hasil rekrutan dari rezim PSSI era Iwan Bule dan sekjen Ratu Tisha, pria yang pernah menahkodai timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini sejatinya mempunyai kontrak hingga 2027.

timnas U22 dalam ajang AMEC 2024 (sumber: kompasbola)
timnas U22 dalam ajang AMEC 2024 (sumber: kompasbola)

ALASAN STY STAY. TIMNAS DI JALUR YANG BENAR.
Ia sejatinya ditunjuk oleh federasi untuk membawa timnas U20 berlaga di Piala Dunia U20 yang mana Indonesia ditunjuk sebagai host oleh FIFA, karena satu dan lain hal FIFA menilai indonesia tak siap secara non-teknis maka pembatalan sebagai tuan rumah dilakukan oleh FIFA, dan berakibat pada gagalnya timnas U20 berlaga di gelaran Piala Dunia U20.

Dari kejadian diatas maka PSSI menunjuk STY sebagai pelatih timnas U23 dan senior, dimana timnas U23 ia bawa sebagai semifinalis di ajang yang perdana diikuti, dan timnas senior dibawa lolos babak 16 besar AFC Cup setelah dibabak 16 besar dibekuk australia 4-0.

STY terhitung akrab dan cair dengan anak asuhnya, terlihat dari beberapa unggahan dimana ia sering terlibat aksi bercanda dengan pemainnya walau secara hal kedisiplinan ia seorang yang tak dapat berkompromi, ia tak mentolellir tindakan tak profesional dari pemainnya walau sang pemain sangat mumpuni akan skill sepak bolanya.

Pria yang lahir pada 11 Oktober 1970 ini juga cukup sabar ketika menemui para pemain timnas yang masih salah dalam hal mendasar dalam sepakbola macam passing dan sebagainya. Ia juga membenahi mental pemain yang tak lagi silau dan kalah sebelum bertanding melawan tim lawan dari negara manapun.

Pria yang lahir di Yeongdeok ini juga sukses membawa timnas memperbaiki peringkat setapak demi setapak, dari urutan 170 dunia hingga kini menjadi nomor 120 dunia.

Dan kini timnas Garuda kini masih berpeluang untuk lolos langsung ke Piala Dunia atau mungkin melaju ke babak 4 kualifikasi ronde ke 4, tak lupa timnas U23 juga telah memastikan 1 tempat di gelaran AFC Cup 2027 di Saudi mendatang, berbading terbalik dengan Thailand dan Vietnam yang masih harus berjuang melalui fase babak kualifikasi.

Semua hal diatas tak luput dari peran seorang STY, bagaimanapun juga ia sosok yang membawa perubahan pada timnas hingga beroleh pencapaian yang membanggakan ini, STY dengan segala kekurangannya telah membawa angin perubahan.

(sumber: kompasbola)
(sumber: kompasbola)

ALASAN STY OUT. FILOSOFI YANG TAK RELEVAN.
Timnas saat ini tampil dengan kekuatan pemain keturunan Eropa, namun filosofi yang dimainkan masih filosofi Asia khususnya Korea, dimana speed and power menjadi titik beratnya, sebuah hal yang menurut saya tidak klop.

Pemain timnas keturunan kita semenjak era development squad dididik dengan filosofi Eropa yang sangat-sangat teknikal tanpa melupakan sisi fisikal dan kecepatan.

Tim-tim dari konfederasi UEFA menjadikan formasi 4 bek sebagai  skema default dengan 2 center back dan diapit oleh 2 full back, menjadikan sebuah tim yang bermain dengan inisiatif menyerang alih-alih memakai formasi 3 bek sentral yang cenderung defensif dengan opsi 5 pemain bertahan.

FILOSOFI EROPA DENGAN IDE ASIA TIMUR.
Ditilik dari sisi filosofi sahaja terdapat perbedaan antara pemain dan pelatih, belum lagi jika dikorek dari sisi ide permainan dan formasi, sangat jauh berbeda. Belum lagi beberapa pihak menyoal perihal kendala bahasa antara STY dengan pemain, walau dalam sepak bola bahasa yang digunakkan adalah bahasa universal adannya.

Jika kita melihat lebih jernih, sebenarnya timnas akan terus berkembang seiring dengan antusiasme dan cita-cita Erick Thohir, Eks Boss Inter Milan ini bertekad mendatangkan 150 pemain  ke tanah air. Prmain diaspora Eropa dimana hal mendasar dalam sepakbola, fisik dan mental mereka tak perlu lagi dibenahi. Tinggal diberikan filosofi yang pas dan ide strategi yang progresif maka timnas akan sejajar dengan Korea dan Jepang di level Asia.

Mentri Erick Tohir (sumber: kompas money)
Mentri Erick Tohir (sumber: kompas money)

WIN-WIN SOLUTION UNTUK PSSI DAN STY.
Sejatinya STY adalah guru yang penuh nilai disiplin untuk anak didik yang penuh bakat namun tak tersentuh pola pendidikan yang tepat guna, dan sejatinya pemain timnas kita saat ini adalah produk jadi yang tinggal dipoles sedikit maka sesuai prediksi bahwa timnas kita adalah raksasa yang terbangun dari tidur panjang.

Secara kontrak dan etika STY patut dipertahankan dengan catatan melihat hasil 2 laga di matchday selanjutnya, namun secara ide permainan timnas Indonesia layak mendapatkan juru taktik yang klik dan klop dengan filosofi yang mereka anut semenjak di akademi Eropa.

Lalu apa solusi yang tepat?. Jadikan STY sebagai pelatih timnas kelompok usia, dengan segala atribut yang melekat dan kemampuannya STY sangat mumpuni tuk mendidik dan membentuk mental, disiplin, fisik dan permainan timnas kelompus usia, walau hal tersebut juga membutuhkan pertimbangan dari PSSI selaku federasi yang membawahi timnas.

Hal mengenai suksesi kepelatihan adalah hal yang wajar dan lumrah terjadi dalam ranah sepak bola, selama butir-butir kontrak disepakati oleh keduabelah pihak.


Laga di Sydney Stadium tinggal 70 hari lagi, tak ada waktu tuk berdebat kontra produktif dan drama tak berarti, Piala Dunia 2026 tahun depan sudah didepan mata, jika tak saat ini kapan lagi.

Garuda di dadaku..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun