Mohon tunggu...
armand yazin
armand yazin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - #inarmandastheniawetrust

IG: @armandasthenia | penabuh drum tingkat pemula | cityzen di Manchester City FC | just talk and write about music and football

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menafsir Ulang Lagu "Satu" Dewa19

9 Juli 2024   10:52 Diperbarui: 9 Juli 2024   10:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar : disain pribadi)

Gaes, setelah kemarin kita bahas perihal lagu Dewa19 yang berjudul Pangeran Cinta, kali ini kita kan ulas lagu Dewa19 yang lain, dan masih menyoal tema ketuhanan yang dibalut dengan nuansa cinta.

Adalah lagu yang berjudul Satu, lagu tersebut masuk dalam album ketujuh yang bertajuk "Laskar Cinta".

Album Laskar Cinta sendiri rilis pada tahun 2004 dibawah label Aquarius Musikindo, album tersebut merupakan album terakhir Dewa19 bekerjasama dengan label Aquarius Musikindo, setelah pada tahun 2005 Dewa19 memutuskan bekerjasama dengan EMI Music Indonesia.

Lagu Satu merupakan salah satu single unggulan dari album yang diproduseri oleh suami Mulan Jameela tersebut.

AKU INI ADALAH DIRIMU

Lirik lagu Satu dibuka dengan bait kalimat : "Aku ini adalah diri-Mu.". Sebuah ungkapan yang penuh kontoversi, karena seorang hamba mengasosiasikan diri sebagai Tuhan. Dalam hal yang sama tokoh sufi Mansyur Al-Hallaj pernah berujar : "Akulah Yang Maha Benar", sesuatu yang dihukumi sesat jika didengar oleh orang non-tasawuf.

Dalam kacamata para sufi, ungkapan "Aku adalah Tuhan" bukanlah bentuk peninggian diri, melainkan bentuk kerendahan diri maksimal, sebuah konsep peniadaan diri hingga bukan hamba dan Tuhan, melainkan hanya ada Tuhan. (Referensi: Muryanto, Sri, Djaya, Ashad Kusuma, Purwanto, Hadi. (2004). Ajaran Manunggaling Kawula-Gusti: Belajar Makrifat Dari Syekh Siti Jenar, Al-Hallaj, Dan Jalalluddin Rumi (2). Yogyakarta: Kreasi Wacana.)




KONSEP MENINGGALKAN DUNIA SEBELUM MENINGGAL DUNIA

Aku ini adalah diriMu..

Jiwa ini adalah jiwaMu..

Rindu ini adalah rinduMu..

Darah ini adalah darahMu..

Gaes, sebuah konsep penghambaan diri dalam level maksimum jelas kentara dalam verse 1 diatas, dimana hamba tak mempunyai rasa memiliki atas apapun, kecuali semua dalam rangka milik Tuhan.

Jiwa-raga ini milik Tuhan, rasa rindu ini hanya kepada Tuhan, darah ini milik Tuhan, hingga meniadakan rasa memiliki atas diri karena semua ini milik Tuhan.

Sebuah konsep yang hanya dianut oleh kaum sufi sehingga circle kehidupannya hanya tuk sembahyang dan cenderung meninggalkan dunia, meninggalkan dunia sebelum meninggal dunia.

Dalam konsep Hindu, hal tersebut  dimiliki oleh putra pertama Pandawa yakni Yudhistira, dimana ia dikisahkan tak merasa memiliki apapun bahkan rasa memiliki sahaja dia tak punya, oleh karena itu Yudistira dikisahkan darahnya berwarna putih.


VERSE 2 : HADIST QUDSI

Dengan tanganMu aku menyentuh..

Dengan kakiMu aku berjalan..

Dengan mataMu ku memandang..

Dengan telingaMu ku mendengar..

Dengan hatiMu aku merasa..

Sekali lagi, bahwa segala hal yang ada pada diri kita adalah milikNya. Tangan yang kita gunakan tuk menyentuh, kaki kita tuk berjalan, mata tuk memandang, telinga untuk mndengar, lidah tuk bicara dan hati tuk merasa. Kesemuanyan itu milik Tuhan gaes. Kitalah miskin papa tak berpunya suatu apa.

Tapi yang lebih menarik adalah  konsep akan hadist qudsi ketika Tuhan berfirman bahwa Ia akan menjadi Pendengaran yang hambaNya gunakan tuk mendengar, Penglihatan yang hambaNya gunakan tuk melihat, Tuhan kan menjadi tangan yang hambaNya gunakan tuk berbuat dan kaki yang hambaNya gunakan tuk melangkahkan diri.

Makna hadist qudsi jelas terpapar secara gamblang pada  verse 2 tersebut diatas, fuih berat ya gaes..




REFFRAIN

Dibagian ini gaes, berasa sangat penghambaan diri yang totalitas banget, terdengar jelas pada kalimat : "Tak ada yang lain, selain diriMu yang selalu kupuja."

"Kusebut namaMu disetiap hembusan nafasku". Hmm tersirat jelas akan seorang hamba yang selalu ingat akan Tuhan disetiap detik dan setiap tarikan nafas.

ADP memang satu-satunya dan hanya, ia berhasil membumikan bahasa langit menjadi kalimat pemujaan akan Tuhan secara halus, sehingga awam tak sadar ketika ia bernyayi ia sedang melafalkan penghambaan diri akan Tuhan.

ADP mampu berbicara tentang ketuhanan secara universal dan keruh, seolah kita sedang memuja kekasih, padahal sejatinya yang sedang kita puja adalah Sang Kekasih.

Fun fact, lagu ini berjudul Satu. bahwasanya Tuhan itu Maha Satu.

Dan bukankah Tuhan Maha Dekat, Dia lebih dekat dari urat nadi.

Berbah, Sleman, Yogyakarta, 8 Juli 2024, 23:30 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun