September 2018. Alun-alun kota Serang, Banten. Sore itu tampak mulai ramai dipadati oleh massa yang mayoritas anak-anak muda. Komunitas bikers, modifikator otomotif, penggiat kuliner, penggemar gim konsol, dan banyak lagi komunitas anak muda kreatif kota Serang dan sekitarnya yang membanjiri sebuah "kota buatan" seukuran lapangan sepakbola dengan dipagari pagar barikade keliling.
Suasana riuh-ramai sambil sesekali terdengar Mamang pedagang tahu bulat menyerukan dagangannya lewat pengeras suara, seolah tak mau kalah oleh kerasnya  sound out panggung tempat konser diadakan.
Akhir pekan di kota santri itu sebuah konser yang disponsori salah satu produk rokok ternama di tanah air mengadakan konser dengan bintang tamu BIP. Bongky, Indra dan Pay, tiga jendral legenda hidup personil eks-super grup Slank. Ketiganya tergabung dalam Slank formasi 13 atau akrab disebut sebagai F13, terkait F13 ini  ada teori yang mengatakan bahwa F13 adalah 1 band plus 3 personil. Who knows..?
 terkait F13 ini  ada teori yang mengatakan bahwa F13 adalah 1 band plus 3 personil.
Dua dari 3 eks personil Slank ini juga pernah tergabung dalam project bentukan Ahmad Dhani, Ahmad band. Pay dan Bongky tercatat pernah tergabung bersama Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan (Dewa 19) serta Bimo Sulaksono (eks-Netral). Dan menelurkan 1 album bertitel : Ideologi, Sikap dan Otak pada tahun 1998.
Formasi 13 ini menghasilkan 5 album studio yakni Suit-suit...He-he (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss (1993), Generasi Biru (1994) dan Minoritas (1996).Â
Selain mendulang banyak penghargaan formasi ini adalah inspirasi dari banyak musisi muda tanah air, dan bahkan  hingga saat ini  melahirkan fan base yang sangat besar di kancah musik tanah air yang akrab disebut sebagai Slankers.
Satu fakta perihal Slankers, dimanapun konser dihelat, siapapun artis yang tampil, di front row dapat dipastikan berkibar bendera Slank, teramat fanatik luar biasa.
Waktu menunjukan pukul 16:00 sore itu, Band-band pembuka silih berganti menghangatkan suasana, booth-booth yang dijaga oleh gadis-gadis SPG berparas bak artis semakin dipadati anak muda, namun suasana festive mendadak hening seketika suara adzan menyeru dari Masjid yang letaknya disebelah barat Alun-alun dan berada persis di komplek Polda  Kota Serang.
MC seketika mengumumkan jeda aktifitas diatas panggung  hingga pukul 19:30. Senja menjelang, kaum muslim bergegeas bersembahyang. Gelap malam tiba, tata cahaya mulai menyala membuat suasana semakin hidup.
19:30 waktu kota Serang, opening bumper acara dan TVC produk rokok ditayangkan di layar raksasa yang menghiasi kiri-kanan panggung. Band indie pembuka dari kota santri itu mulai membawakan lagu-lagu mereka silih berganti, crowd semakin ramai.Â
45 menit sudah band pembuka beraksi diatas panggung, disusul sejurus kemudian bumper artis utama tayang, massa mulai merengsek maju memadati pagar barikade depan panggung. Bapak-bapak aparat keamanan mulai bersiaga dari balik barikade dan di tiap sudut alun-alun yang disulap menjadi sebuah skena kreatifitas anak muda.
Intro lagu dari band utama dimainkan, vokalis berambut gimbal naik keatas stage menyapa, suasana riuh lagi dan lagi atribut spanduk Slank berkibar. Jalan-jalan, Koncian, Mane-mane Bole, 3 lagu diawal sukses dibawakan BIP dan membakar semangat BIPer (dan juga slanker ?) dan membuat petugas berwajib sangat sibuk malam itu.
Setelah sedikit chit-chat dan say hi sejenak, konser dilanjut dengan 3 nomor selanjutnya, Bintang Hidupku, Skak Mat, dan Korslet. Malam itu benar-benar membara, seorang anak muda beratribut Slank menggendong temannya, setelah dirasa cukup tinggi dan terlihat di atas gendongan ia melepas baju berteriak menyebut beberapa judul lagu Slank dari album formasi 13 meminta untuk dibawakan.
Entah gimmick atau suatu hal yang serius, beberapa nomor lawas dari slank formasi 13 dibawakan secara medley. Bangsat, Anyer, 10 Maret, Anjing, Ngga Rock n Roll, Aborsi, Kampungan dan Mawar Merah. BIPer dan juga Slankers Serang dan sekitarnya bersorak ketika denting intro Anyer, 10 maret terdengar, walau hanya sekedar intro cukup mampu membuat crowd baper secara massal.Â
Tercatat hanya di nomor Mawar Merah yang malam itu dibawakan secara penuh, pun BIPer dan Slankers terlibat dalam koor massal karena praktis Ipang sebagai vokal hanya bernyanyi di akhir lagu saja. Jadilah malam itu lagu Mawar Merah cover by BIP featuring Slankers..gahar..!!
Kepiawaian Pay yang disebut-sebut sebagai salah satu gitaris terbaik tanah air terbukti dalam solo gitar Anyer, 10, Kampungan dan Mawar Merah. Pay memang terlihat unjuk gigi selama formasi 13, berbeda dengan unit BIP dimana kibor Indra yang terlihat lebih menonjol.
Hal unik terjadi pada Bongky yang semenjak awal konser tampak atraktif, mendadak adem-ayem ketika medley lagu Slank dibawakan, Kong Bong begitu ia akrab disapa oleh fans-nya hanya tampak duduk di level drum dan bermain ekspresi wajahnya datar, ada apakah gerangan ?, hanya Kong Bong yang tahu. Tapi harap diingat, ini terjadi di Alun-alun kota Serang 22 bulan yang lalu.
Pada tahun 2019 kita dapati Bongky menyambangi Potlot dalam perayaan ulang tahun Bunda Iffet, juga kita ketahui Bongky, Indra, Pay dan Bim-bim tengah bercengkrama dalam satu kesempatan  dan terabadikan dalam IG feed Indra. Sesungguhnya Tuhan menyukai perdamaian, orang yang berdamai dan yang terlebih orang yang mendamaikan antar sesama.
Sesungguhnya Tuhan menyukai perdamaian, orang yang berdamai dan yang terlebih orang yang mendamaikan antar sesama.
Sebagai salah satu dari sekian banyak Slanker dan BIPer tanah air saya selalu berharap bahwa konser 31F yang tengah ramai dibicarakan diakhir tahun 2019 segera terlaksana, konser tersebut cukup menjadi obat bagi kerinduan dan menjadi saksi bahwa super grup dengan formasi ajaib dan lagu berkualitas pernah terlahir di republik ini.
Jika Dewa 19 Â mampu rujuk kembali walau dalam format reuni dan dengan embel-embel --featuring Ari Lasso mengapa Slank tidak?, jika dahulu dimasa muda 3 racun anak band yang sering diutarakan King Bim-bim yakni wanita, obat terlarang dan uang menjadi pemicu perpecahan dan virus yang menggerogoti Slank, bukankah 3 racun itu telah sirna dari Slank lawas?.
Masing-masing personil kini menuai telah ketenaran, sehat jasmani rohani, berkelarga dan mapan sejahtera. Pencapaian dalam hal musik pun sudah mereka dapatkan semua, mereka  kini telah menjadi produser atas karya mereka sendiri dan banyak artis lain.
jika dahulu dimasa muda 3 racun anak band yang sering diutarakan King Bim-bim yakni wanita, obat terlarang dan uang menjadi pemicu perpecahan dan virus yang menggerogoti Slank, bukankah 3 racun itu telah sirna dari Slank lawas ?.
Mungkin saya dan banyak penikmat musik tanah air adalah sekelompok orang yang oleh Kong Bong disebut sebagai "terlalu sentimentil", terlalu berharap Slank F13 dapat reuni kembali. Buat kami tak menjadi soal, doa kami semoga kelak rauni konser 31F benar terwujud, hingga menjadi gerbang pembuka bagi reuni Slank lawas. Dan semoga luka yang  terpendam menjadi sirna adanya, keras hati terluluhkan, dan rasa rindu Slankers para penikmat musik tanah air terobati.. Piss..!!
28 Juni 2020, Timur landas pacu Adisucipto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H