Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film-film Unggulan FFI Jagoanku

10 Oktober 2024   13:38 Diperbarui: 11 Oktober 2024   00:09 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu aspek yang menonjol dari Ipar Adalah Maut adalah lagu soundtrack-nya. Ada dua lagu yang sempat populer, yang merupakan lagu tema dari Ipar Adalah Maut. Pertama berjudul Tak Pantas dan dibawakan oleh Mytha Lestari. Kedua berjudul Tak Selalu Memiliki yang dinyanyikan oleh Lyodra. Menurutku, salah satu dari kedua lagu ini akan memenangkan kategori lagu tema terbaik. Kita tunggu saja, hehee.

Tidak hanya film besutan Hanung Bramantyo. Film berikutnya yang menarik perhatianku adalah Dua Hati Biru. Film ini merupakan sekuel dari film Dua Garis Biru yang rilis pada 2019 lalu. Dua Hati Biru masih berkutat dengan dua tokoh utama yang merupakan suami istri: Bima dan Dara.

Jika di Dua Garis Biru pemeran Dara adalah Adhisty Zara, maka di Dua Hati Biru pemeran Dara digantikan oleh Aisha Nurra Datau. Dua Hati Biru menceritakan Dara yang sudah pulang dari Korea. Dara dan Bima tak lagi long distance dan bisa bersama dalam mengasuh Adam, anak mereka.

Konflik berputar di antara Bima, Dara dan keluarga besar mereka. Bima dan Dara yang masih amat muda, diharuskan mengambil peran sebagai orangtua dari seorang bocah. Mereka berdua berjibaku dengan berbagai tantangan dan perbedaan pandangan soal berbagai hal.

Bagiku, Dua Hati Biru masih memikat seperti Dua Garis Biru. Bahwa sebuah film tidak sekadar menjadi media hiburan. Namun, sebuah film bisa masuk ke dalam dimensi lain. Film sanggup menjadi media untuk menyampaikan sesuatu. Ada sepaket pesan dan makna, yang mampu diungkapkan oleh sebuah film.

Bagiku, Aisha Nurra Datau sudah memerankan karakter Dara dengan cukup apik dan meyakinkan. Kupikir satu nominasi aktris pemeran utama terbaik bisa diberikan kepadanya. Dan bahkan, Dua Hati Biru menurutku layak memperoleh satu nominasi film terbaik FFI tahun ini.

Pic source: dok. pribadi
Pic source: dok. pribadi

Berikutnya, film yang ku-highlight adalah The Architecture of Love. Film yang bersetting di New York ini, diperkuat dua aktor kelas A sebagai pemeran utamanya. Mereka adalah Nicholas Saputra sebagai River, dan Putri Marino sebagai Raia. Hhmm, cerita film ini bagiku sangat sweet. Namun tetap menghadirkan plot twist yang sungguh di luar dugaan.

Menurut penilaian awamku, Nicholas Saputra layak mendapatkan nominasi aktor pemeran utama terbaik. Begitu juga dengan Putri Marino yang harusnya bisa menyabet satu nominasi aktris pemeran utama terbaik dalam FFI kali ini.

Sebagai penutup dari artikelku ini, dari kedua puluh film panjang yang masuk rekomendasi, ada sejumlah potensi nominasi yang bisa mereka dapatkan. Vino G. Bastian bisa memperoleh nominasi aktor pemeran utama terbaik lewat film Hamka & Siti Raham Vol. 2.

Petualangan Sherina 2 masih mampu mencuri spotlight. Sekuel Petualangan Sherina ini bisa memperoleh nominasi di lagu tema dan penata musik terbaik. Sementara film Sehidup Semati besutan Upi, bisa mendapatkan nominasi aktris pemeran utama terbaik lewat Laura Basuki. Dan nominasi aktris pemeran pendukung terbaik lewat Asmara Abigail.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun