Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta dan Memori-memori yang Terselip

31 Januari 2024   00:28 Diperbarui: 31 Januari 2024   06:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: dok. pribadi

Hidup di Jakarta memang sepahit itu. Namun, tak selalu pahit kan? Jujur, kota ini juga menghadirkan sejuta pengalaman yang mengesankan. Walau aku tak begitu lama tinggal di Jakarta, namun banyak momen yang masih kurekam dengan baik. Momen-momen sederhana yang memiliki kesan mendalam.

Pameran lukisan di kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pic source: dok. pribadi
Pameran lukisan di kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pic source: dok. pribadi

Selama merantau di Jakarta, aku paling suka bersantap di warung tegal (warteg). Kujelajahi satu warteg ke warteg lainnya. Aku mencoba berbagai macam warteg. Tak lain tak bukan untuk membandingkan rasa makanannya. Juga variasi menunya. Dan tentu saja rentang harganya. Hahaa.

Bagiku, warteg tidak akan terpisahkan dari Jakarta. Aku sungguh menghaturkan terima kasih yang mendalam, kepada segenap warteg yang telah mengisi hari-hariku di masa lalu. Jakarta juga tidak kurang-kurang untuk hal berbau hiburan. Aku yang suka menonton film, amat dimanjakan dengan bertaburnya bioskop di kota metropolitan ini.

Sekarang, aku tak lagi berdomisili di Jakarta. Aku hanya sesekali bertandang ke Jakarta, kala dinas. Atau saat aku pulang ke Malang, aku pasti transit di Jakarta. Kota ini telah banyak berubah. Moda transportasinya pun lebih beragam. Objek wisatanya juga terus bertambah.

Jujur, Kota Jakarta memang istimewa. Kota ini adalah impian. Setidaknya impian bagi anak-anak daerah seperti diriku. Kota ini seakan mampu menjawab keinginan para perantau. Perantau yang ingin memperbaiki nasib.

Ya, tidak bisa dipungkiri, Jakarta adalah pusatnya Indonesia. Kota ini nyaris menyediakan berbagai macam kesempatan. Kesempatan untuk bertumbuh. Kesempatan untuk berkembang. Hampir segala informasi yang ada di negeri ini, berasal dari Jakarta. Karena Jakarta masih sah menjadi ibu kota negara.

Aku masih belum tahu. Apakah instansi tempatku bekerja akan turut boyongan ke Nusantara atau tidak. Namun jika aku boleh memilih, aku ingin tinggal di Jakarta saja. Kota ini memang pahit, tetapi Jakarta juga ada manis-manisnya. Hahaa. Hidup di Jakarta membuatku bersemangat. Bersemangat untuk bangun pagi. Bersemangat untuk berhemat. Bersemangat untuk berkembang.

Pic source: dok. pribadi
Pic source: dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun