Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Awal Tahun dan Wejangan yang Kudapatkan

7 Januari 2024   13:59 Diperbarui: 7 Januari 2024   14:16 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: dok. pribadi

Waktu itu menjelang maghrib, tiba-tiba instagramku menerima direct messages (DM). Dari siapa ini? Batinku. Rupanya DM dari salah satu rekan kerjaku di kantor. Dia berbeda ruangan denganku. Kubaca sekilas.

"Hati-hati Mas ... "

Aku sedikit terhenyak dengan kalimatnya ini. Maksudnya? Yang kurasa aku malah merinding. Karena ini sudah hampir maghrib. Refleks aku malah mendongak ke arah luar ruanganku. Di lobi kantorku sudah nyaris gelap. Petugas security kadang tidak menyalakan lampu-lampunya. Aku berdiri dan menghampiri lobi. Kunyalakan lampu. Menyala dengan normal.

Aku menghela napas lega. Aku kembali ke mejaku. Aku masih penasaran. Kenapa dia mengirim kalimat agar aku berhati-hati? Akhirnya kubuka DM-nya. Rupanya dugaanku salah. Ini tidak ada hubungannya dengan hal horor atau semacamnya.

Kalimat yang dikirimkannya itu dilengkapi dengan sebuah reels. Reels itu menunjukkan sebuah berita. Terkait pemilu. Ya, tahun ini adalah tahun politik. Semuanya sungguh sensitif. Apalagi bagiku yang seorang ASN. Yah, (katanya) ASN harus netral dalam menanggapi situasi pemilu ini.

Dalam berita itu ditunjukkan, ada oknum ASN yang menerima sanksi lantaran berlaku tidak netral. Mereka membuat sebuah video yang menunjukkan dukungan kepada seorang kontestan pilpres.

Oh, aku tahu benang merahnya. Rekan kerjaku ini mengirimiku reels tersebut supaya aku berhati-hati. Khususnya dengan konten-kontenku di media sosial. Aku tersenyum kecil. Rupanya, unggahan-unggahanku yang receh di medsos pribadiku ada juga yang memperhatikan. Hahaa.

Baiklah. Sama seperti kala aku mendengar masukan dari pak tukang tambal ban sehari sebelumnya. Sepertinya aku perlu menurunkan kadar egoku. Dan mau mendengarkan nasihat yang coba orang berikan padaku. Wejangan-wejangan ini, barangkali cuma sebatas angin lalu. Namun apabila ternyata wejangan-wejangan itu benar, tentu aku akan merugi jika aku tak mendengarkannya.      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun