Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nge-MC dan Cerita-ceritanya

15 Juni 2023   10:42 Diperbarui: 15 Juni 2023   10:53 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu pakem yang kulakukan kala nge-MC adalah, aku selalu berusaha untuk menyebutkan namaku di depan khalayak yang kuhadapi. Ya, urusan memperkenalkan identitas diri bagiku adalah penting saat nge-MC. Aku selalu memperkenalkan diriku kepada audiens. Dengan begitu aku berharap, bahwa mereka tahu dan sadar, bahwa acara yang sedang mereka ikuti dibawakan oleh Mas Jojo selaku MC.

Nge-MC dan Cerita-ceritanya

Kali ini aku hendak bercerita. Soal pengalamanku lantaran telah menjadi pembawa acara di suatu acara. Beberapa waktu yang lalu, saat berada di bulan Ramadan. Aku mampir ke sebuah swalayan. Tatkala selesai berbelanja dan hendak mengambil tas yang kuletakkan di penitipan, ada seorang pria yang menghampiriku.

"Bang ... parfumnya?"

Rupanya, dia sedang menjajakan parfum. Aku tak langsung menanggapinya. Hanya, aku spontan mengamati lapak parfum yang dibukanya di selasar bangunan swalayan.

"Ini, silakan testernya ... ?"

Si penjual parfum kembali menawariku. Cuma sebuah tester, batinku. Aku pun tak menolaknya. Si penjual kemudian menyemprotkan contoh parfum yang dibawanya ke atas punggung tangan kiriku. Tak cuma itu, ia juga membubuhkan parfum ke jaket yang sedang kupakai.

Masyaallah ... aku jadi wangi, hahaa. Tetapi dengan berat hati aku menolak tawarannya. Hal ini lantaran parfum yang kupunya masih ada. Jadilah si penjual parfum kembali ke lapaknya dengan tangan hampa.

Namun, cerita ini belum selesai. Belum lama ini, tepatnya pada Jumat, 26 Mei 2023. Aku kembali berbelanja di swalayan itu. Dan aku juga meniatkan untuk membeli parfum kepada si penjual yang tempo hari menawariku.

Aku pun menghampiri lapak parfum. Si penjual menyambutku dengan semringah. Aku pun memilih-milih parfum yang bakal kubeli. Di tengah-tengah kami saling berinteraksi, si penjual berujar.

"Abang dari Pustaka Bung Hatta ya ... ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun