Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan di Masa Kecil: Sahur dan Sinterklas

2 April 2023   10:09 Diperbarui: 2 April 2023   10:24 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinterklas, kita orang Indonesia biasa untuk menyebut sosok lelaki tua berbaju merah yang selalu melengkapi momen Natal. Perawakannya biasanya gemuk berperut besar, dan memiliki kumis serta jenggot putih yang nyaris menutupi wajahnya.

Sinterklas ini biasanya akan ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Karena Sinterklas digambarkan membawa sekantong besar hadiah, yang akan dibagi-bagikan di malam Natal. Sosok Sinterklas ini juga muncul di dua film Home Alone. Dan ini tentunya menjadi salah satu daya tarik dari film tersebut.

Bahkan, bagiku yang tidak merayakan Natal, jujur aku tertarik dengan Sinterklas ini di masa kecilku. Aku sempat mengharap, aku juga akan mendapatkan sebuah hadiah dari Sinterklas. Yah, namanya juga anak kecil yang belum baligh. Imajinasi anak-anak kadang memang tak terbatas 'kan...? Hahaa.

Aku pun tidak kehabisan akal. Kala itu, seusai menonton Home Alone, ada sebuah ide yang terlintas. Namanya saja anak-anak. Waktu kecil dulu, aku paling suka dihadiahi sesuatu. Kala tidak ada satupun yang memberiku hadiah, aku berinisiatif membeli sesuatu. Dan barang ini kuberikan pada diriku sendiri, hehee.

Supaya terlihat seperti sebuah hadiah, sengaja barang ini kubungkus dengan kertas kado. Kuambil kertas kado bekas milik ibuku. Lalu kugunakan untuk membungkus kado yang isinya hanya berupa notes kecil dengan warna sampul yang menarik, dan sebuah pensil. Setelah kado itu terbungkus rapi, di luarnya tak lupa kububuhi tulisan "Selamat Tahun Baru 1999".

Kado ini kuletakkan di sebelah bantal tidurku, tepat di malam tahun baru. Tentu saja aku melewatkan detik-detik malam pergantian tahun, karena aku masih kelas 5 SD dan belum kuat untuk begadang. Namun di dini hari, aku tetap bangun untuk menjalankan sahur. Tatkala bangun untuk sahur, kudapati sebuah kado yang teronggok di sebelah kepalaku. Aku girang bukan main, walau tahu bahwa itu kado yang kubungkus untuk diriku sendiri.

Aku keluar kamar dan menghampiri bapak dan ibuku seraya berujar, "Aku dapat hadiah dari Sinterklas," sambil kuacungkan sebuah kotak berbungkus kertas kado rapi. Bapak dan ibuku hanya tertawa, dan menyuruhku untuk segera makan sahur. Ahh, kebahagiaan anak kecil memang sederhana. Sesederhana itu.

Momen diriku yang menghadiahi diriku sendiri itu, memang tak terlupakan. Ya, saat bersantap sahur aku memperoleh hadiah dari "Sinterklas". Sungguh sesuatu yang kocak. Namun menarik dan menjadi salah satu kenangan terindah di masa kecilku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun