Mohon tunggu...
Nevia Selye Budiman PSTF
Nevia Selye Budiman PSTF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Haloo salam kenal panggil aku Nevia. ini adalah hal yang jarang saya lakukan tetapi saya ingin mencoba hal baru dalam menceritakan atau menyampaikan rasa dalam sebuah tulisan. hobi saya banyak seperti basket, futsal, badminton, voli, main alat musik drum dan mendengarkan musik, nonton film pasti karena saya sedang berkuliah di jurusan tersebut. masih banyak hal yang ingin saya coba jadi stay tune dengan tulisan yang saya buat ya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekosistem Ekonomi Kreatif di Daerah Gumukmas: Perkembangan dari Tahun 2020 hingga 2024

8 November 2024   05:00 Diperbarui: 8 November 2024   07:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kkngumukmas8780/desa-gumukmas-kecamatan-gumukmas 

ELEMEN UTAMA DALAM EKOSISTEM

  • Pelaku Kreatif: Seniman, desainer, dan pengusaha yang berkontribusi dalam menciptakan produk dan layanan kreatif.
  • Komunitas: Kelompok-kelompok yang saling mendukung dan berbagi pengetahuan serta sumber daya.
  • Pemerintah: Pembuat kebijakan yang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.
  • Lembaga Pendidikan: Institusi yang menyediakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

METODOLOGI DAN PENGUKURAN NILAI

Untuk mengukur keberhasilan ekosistem ekonomi kreatif di Gumukmas, perlu diterapkan metodologi yang berbasis data. Metodologi ini mencakup pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dari berbagai sumber, seperti survei pelaku usaha, studi literatur, dan analisis kebijakan.

PENGUKURAN NILAI

Pengukuran nilai dalam ekosistem ini dapat dilakukan melalui beberapa indikator:

  • Pertumbuhan Usaha: Menganalisis jumlah usaha baru yang bermunculan dan pertumbuhan pendapatan pelaku usaha.
  • Keterlibatan Komunitas: Mengukur seberapa aktif komunitas dalam mendukung dan berkolaborasi dengan pelaku usaha.
  • Inovasi Produk: Melihat jumlah produk baru yang diluncurkan dan penerimaan pasar terhadap produk tersebut

Dengan menggunakan pendekatan ini, pemangku kepentingan dapat mengevaluasi dampak dari berbagai program dan kebijakan yang telah diterapkan.

NETWORK THEORY

Teori jaringan berperan penting dalam memahami interaksi antaraktor dalam ekosistem ekonomi kreatif. Konsep ini menekankan pada hubungan dan kolaborasi antara pelaku usaha, komunitas, dan lembaga lain yang ada di Gumukmas. Jaringan yang kuat dapat menciptakan sinergi yang mendorong inovasi dan pertumbuhan.

Implementasi Jaringan

  • Koneksi Antar Pelaku Usaha: Mendorong kolaborasi antara pelaku usaha yang berbeda untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan.
  • Forum Diskusi: Mengadakan forum atau seminar yang melibatkan berbagai pihak untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam ekonomi kreatif.
  • Platform Digital: Mengembangkan platform online yang memungkinkan pelaku usaha untuk berinteraksi, mempromosikan produk, dan berbagi pengalaman.
  • Dengan membangun jaringan yang kuat, Gumukmas dapat meningkatkan daya saing ekonomi kreatifnya di tingkat lokal maupun nasional.

DEFINISI POLICY ENTREPRENEURS

Policy entrepreneurs adalah individu atau kelompok yang berperan aktif dalam merancang dan mendorong kebijakan publik yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Di Gumukmas, policy entrepreneurs dapat terdiri dari pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha yang memiliki visi untuk meningkatkan ekosistem ekonomi kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun