Mohon tunggu...
Nevia Selye Budiman PSTF
Nevia Selye Budiman PSTF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Haloo salam kenal panggil aku Nevia. ini adalah hal yang jarang saya lakukan tetapi saya ingin mencoba hal baru dalam menceritakan atau menyampaikan rasa dalam sebuah tulisan. hobi saya banyak seperti basket, futsal, badminton, voli, main alat musik drum dan mendengarkan musik, nonton film pasti karena saya sedang berkuliah di jurusan tersebut. masih banyak hal yang ingin saya coba jadi stay tune dengan tulisan yang saya buat ya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekosistem Ekonomi Kreatif di Daerah Gumukmas: Perkembangan dari Tahun 2020 hingga 2024

8 November 2024   05:00 Diperbarui: 8 November 2024   07:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin berkembangnya teknologi, tahun 2022 menjadi tahun di mana digitalisasi ekonomi kreatif di Gumukmas semakin pesat. Banyak pelaku usaha mulai menggunakan media sosial dan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Inovasi produk juga terus berkembang, dengan banyak produk yang mengusung tema lokalitas dan keberlanjutan.

4. Tahun 2023: Dukungan dari Pemerintah dan Sektor Swasta

Pada tahun 2023, dukungan dari pemerintah dan sektor swasta semakin kuat. Pemerintah daerah mulai mengalokasikan anggaran khusus untuk pengembangan ekonomi kreatif, termasuk penyelenggaraan festival seni dan bazaar. Sektor swasta juga berperan aktif dengan menyediakan modal dan pelatihan untuk para pelaku usaha baru.

5. Tahun 2024: Menuju Ekosistem yang Berkelanjutan

Memasuki tahun 2024, Gumukmas berupaya membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan akademisi semakin intensif untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Fokus pada keberlanjutan, inovasi, dan peningkatan kualitas produk menjadi prioritas utama.

TANTANGAN YANG DIHADAPI

Meskipun perkembangan yang positif, ekosistem ekonomi kreatif di Gumukmas masih menghadapi beberapa tantangan. Di antaranya adalah kurangnya akses terhadap modal, terbatasnya infrastruktur pendukung, dan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia. Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

PELUANG MASA DEPAN

Dengan potensi yang ada, Gumukmas memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif di Jawa Timur. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap produk lokal dan dukungan dari pemerintah dapat mendorong pertumbuhan sektor ini lebih lanjut. Selain itu, pengembangan pariwisata berbasis budaya dan seni juga dapat menjadi pendorong utama perkembangan ekonomi kreatif di daerah ini.

KONSEP EKOSISTEM

Ekosistem ekonomi kreatif merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktor, sumber daya, dan interaksi yang saling mendukung untuk menciptakan nilai tambah. Konsep ini menggabungkan berbagai elemen, mulai dari individu kreatif, pelaku usaha, komunitas, lembaga pendidikan, hingga pemerintah. Di Gumukmas, ekosistem ini mulai terbentuk dengan adanya program-program pelatihan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) serta dukungan infrastruktur yang mendorong kolaborasi antaraktor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun