Pernahkah anda mengalami stress terhadap kegiatan yang anda dilakukan? Jika iya, alternatif kegiatan apa saja yang anda lakukan untuk mengurangi stress tersebut? Nah, banyak cara untuk mengurangi stress dari yang gratis sampai yang menghabiskan biaya. Salah satu cara untuk mengurangi stress yaitu dengan memelihara binatang peliharaan seperti ikan hias.
Ikan hias hidup di dalam aquarium. Keindahan dari aquarium selalu menjadi pusat perhatian, apalagi jika ditambah ornamen aksesoris yang mendukung. Semakin banyak orang yang memelihara ikan hias, membuat kebutuhan aquarium juga meningkat.
Nah, sebelum masuk ke pembahasan, mungkin ada yang bertanya, " Aquarium itu apa, sih?"
Kata aquarium berasal dari bahasa Latin, aqua yang berarti air, dan rium yang artinya tempat. Jadi aquarium adalah tempat ikan, tanaman atau organisme air yang dapat dilihat (Widjaja 2013). Aquarium merupakan suatu bagian ekosistem kecil yang di adaptasi dari lingkungan alam yang sebenarnya kemudian dilakukan pendekatan sehingga memungkinkan organisme dapat hidup.Â
Aquarium pertama kali populer di Inggris, setelah aquarium banyak dihiasi dengan rangka besi yang di pamerkan di Great Exhibition, 1851. Rangka aquarium kaca menjadi versi spesial dari kotak kaca yang dikembangkan oleh perkebunan Inggris tahun 1830 untuk melindungi tumbuhan.
Ternyata memelihara ikan hias ini bukan hanya sekadar hobi lho, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Banyak orang yang rela merogoh kantongnya lebih dalam untuk memelihara ikan hias, sehingga bisnis ini mampu memperoleh keuntungan yang menggiurkan.Â
Anda tertarik untuk berbisnis ikan hias di aquarium? jika iya, berikut ini beberapa tahapan yang dapat anda lakukan untuk memulai bisnis ikan hias di aquarium, diantaranya:
1. Persiapan Wadah
Wadah merupakan elemen dasar yang harus dimiliki sebelum memelihara ikan. Wadah ini berfungsi sebagai tempat tinggal ikan, tempat pemijahan, tempat pembesaran, bahkan sebagai tempat penampungan hasil. Pilihlah wadah sesuai dengan apa yang akan dipelihara, berdasarkan bentuk dan ukuran tubuhnya baik besar atau kecilnya ikan itu sendiri.
2. Penyesuaian Wadah
Seperti tadi sudah disebutkan bahwa pilihlah wadah yang sesuai bentuk dan ukuran ikan, hal ini karena akan memengaruhi kondisi lingkungan hidup ikan seperti, air, temperatur suhu, kadar oksigen, pH, dan tingkat kecerahan yang berbeda. Oleh karena itu, carilah informasi tentang jenis ikan yang akan di budidaya terlebih dahulu lalu sesuaikanlah dengan wadah budidayanya.
3. Pakan
Jenis pakan pada ikan dibagi menjadi dua, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami contohnya cacing sutra, kutu air, jentik nyamuk, dll. Sedangkan pakan buatan contohnya pelet.
4. Pilih Calon Indukan Ikan
Indukan ikan  menjadi hal yang sangat berpengaruh pada budidaya ikan hias. Pilihlah calon indukan yang sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Dalam memilih calon indukan jantan dan betina dapat dilihat dari umur dan tingkat kematangan gonad ikan.
Pada beberapa jenis ikan memiliki ciri- ciri yang unik dalam menandakan bahwa gonad telah matang. Pada betina, genital akan menonjol dan ketika diraba akan keluar telurnya. Selain itu, perut betina juga membesar ke arah genital dan lembek ketika di raba. Sedangkan pada jantan, ketika diraba dan diurut ke arah genitalnya maka akan mengeluarkan sperma dari dalamnya.
5. Pemijahan
Proses pemijahan ada dua yaitu internal dan eksternal, hal ini dikarenakan tidak semua ikan hias bertelur tetapi ada juga yang beranak. Sehingga perlu dilakukan pemijahan yang berbeda. Umumnya ikan hias tidak bisa melakukan pemijahan sendiri, sehingga perlu diberi suntikan hormon perangsang agar mampu berpijah secara alami. Selain itu, siapkan wadah/media tambahan, bahan, dan lainnya untuk membantu proses pemijahan.
6. Penetasan Telur
Proses penetasan telur ikan hias berbeda-beda sesuai dengan jenis ikannya. Pada umumnya, telur menetas setelah 24 jam dan berubah menjadi larva ikan.
7. Perawatan Larva hingga Dewasa
Perawatan dimulai dengan memberi larva makan. Untuk minggu pertama tidak perlu diberi pakan, karena larva memakan cadangan makanannya yang berupa kuning telur. Pemberian pakan dimulai di minggu kedua dengan pemberian pakan alami seperti kutu air dan cacing sutra. Ketika sudah mulai dewasa, pemberian pakan bisa dari pakan alami yang lebih besar atau pakan buatan, seperti serangga dan pelet. Kondisi kualitas air pada tahapan ini harus diperhatikan dengan baik. Karena pemberian pakan sangat memengaruhi kualitas air di dalamnya.
8. Hama dan Penyakit
Beberapa hama dan penyakit menyerang ikan hias terutama di bagian badan dan insang ikan. Lakukan pembersihan wadah secara rutin dan gunakanlah pakan alami untuk menghindari risiko hama dan penyakit yang menghantui.Â
9. Pemasaran
Tentukanlah target pasar terlebih dahulu. Pemasaran menjadi hal yang paling penting dalam berbisnis. Manfaatkanlah teknologi di era saat ini seperti dengan menjual ikan hias di berbagai e-commerce , sehingga koneksi pemasaran akan semakin berkembang.
Nah, itu tadi beberapa tahapan dalam budidaya ikan hias di aquarium. Mudah bukan? Intinya yang harus anda dilakukan adalah persiapan dan perawatan yang baik, serta koneksi pemasaran yang luas. Selain itu, ketekunan dan kerja keras dalam melakukannya menjadi kunci utama dalam berbisnis.Â
Referensi
Widjaja, T. 2013. Aquascape, Pesona Taman Dalam Akuarium. AgroMedia Pustaka. Jakarta. Â
http://e-journal.uajy.ac.id/3280/2/1TA12066.pdf
berdesa.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H