Angin bertiup sendu seakan mengiringi setiap rintikan hujan.
Aku yang sedang menunggu bis di halte. Menikmati setiap rintikan hujan dan angin yang bertiup sendu sembari membaca buku yang aku beli kemarim.
Tak lama tiba-tiba sebuah taxi berhenti tepat di depan ku, seorang wanita turun dari taxi tersebut dan tepat berdiri di sebelah ku sambil membawa beberapa buku.
Serontak kami saling menatap tak sengaja, lalu memberi kan sedikit senyuman kecil.
Aku berdiri menghampiri wanita itu, sambil bertanya " haii , siapa nama mu ? "
Wanita itu serontak terkejut dan menatap ku beberapa detik, lalu menjawab pertanyaan ku.
" bening " jawab wanita tadi.
Kembali ku berikan pertanyaan kepada wanita itu, " kalo boleh tau , dari mana yah? "
" Dari perpus " jawab wanita itu sambil melihat rintik hujan
" namamu siapa ? " tanya wanita itu
" Andri "
" kamu sudah lama disini ? " tanya nya sambil melihat ku
" lumayan. Kalo boleh tau itu buku apa yang sedang kau bawa ? " tanya ku penasaran
" ohh, ini buku tentang Never land "
" never land " jawab ku semakin penasaran
" iya "
perbincangan kami akhirnya pun berhenti, dan tanpa kami sadari  ternyata bis yang kami tunggu  pun telah kunjung pergi.
 Tadinya susana yang hanya terdengar rintikan hujan berubah seketika disaat kami menertawakan diri kami yang begitu konyol karena kami tak tahu bahwa bis kami sudah pergi.
Andri Hidayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H