"Aku beruntung karena masih sempat menikah. Sayangnya, aku belum punya anak. Bertahun-tahun pernikahan, tanpa anak." Kak Rina menarik nafas panjang. Sekali lagi. Lalu, sekali lagi. Nada sedih terdengar di suaranya.
"Yang penting aku sudah menikah. Sekalipun keadaanku tidak berubah banyak."
Kak Rina menarik nafas panjang. Sekali lagi. Â Kemudian, sekali lagi. Nada putus asa terdengar dari nafasnya.
"Sebelum menikah, aku sendiri. Sekarang, setelah suamiku meninggal, aku kembali sendiri. Sendiri. Dan, sendirian." Â
Entah lajang, entah menikah, toh kita menjalani hidup ini sendiri. Toh, kita akan sendirian. Tentu saja bukan sendirian seperti seorang diri di sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni. Bukan sendirian yang sendiri seperti itu. Tetapi, sendiri yang diri sendiri. Tentu saja. Lahir sendiri. Menjalani hidup dengan kebebasan, perasaan dan pemikiran milik diri sendri. Kelak, berpulang, menghadap Sang Pencipta pun, sendiri. Sendiri mempertanggungjawabkan apa-apa saja yang telah dilakukan dan dijalani oleh diri ini.
"Toh, kelak akan sendiri."
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI