Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review "Janji": Kesempatan Kedua, Sekali Lagi

26 Agustus 2022   09:27 Diperbarui: 26 Agustus 2022   09:42 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janji, Tere Liye (dokpri.)

Buya, seorang pemimpin sekolah agama, bermimpi tentang Bahar. Bahar adalah salah satu siswa di sekolah yang dipimpinnya. Bahar memutuskan meninggalkan sekolah dan satu-satunya keluarga miliknya yang tersisa, neneknya. Sepanjang kepergiannya, Bahar tidak pernah mengirimkan kabar sama sekali.

Empat puluh tahun telah berlalu tanpa kabar Bahar. Buya mencarinya. Selama bertahun-tahun. Buya mencoba peruntungan dengan mencari Bahar sampai ke ibukota provinsi terdekat. Namun, Bahar tidak berhasil ditemukan. Buya memutuskan tidak melanjutkan usahanya.  Sampai, sesuatu mendatanginya.  Buya bermimpi tentang Bahar!

Buya mengutus Baso, Hasan, dan Kaharuddin, untuk mencari keberadaan Bahar. Maka, dimulailah pertualangan 3 orang sahabat ini, sambil menapaktilasi perjalanan hidup Bahar.

***

Napak Tilas Hidup Bahar

Bahar meninggalkan pesantren , tempatnya menuntut ilmu, menuju kota terdekat. Di kota yang baru, kehidupan Bahar tidak jauh dari pasar induk. Bekerja sebagai kuli angkut pada pagi hingga sore, lalu menghabiskan malam dengan minum minuman keras di sebuah bar. Di bar tersebut Bahar berkenalan dengan pengusaha sekaligus rentenir yang bernama Bos Acong. Acong berkali-kali membujuk Bahar untuk menjadi tukang pukulnya, namun Bahar selalu menolak.

Suatu kali, demi menyelamatkan seorang temannya, Bahar mendatangi Bos Acong dan mengaku bahwa Baharlah yang membakar gudang beras milik Acong yang berada di pasar induk. Sebagai hukuman, Bahar menjalani kehidupan selama 5 tahun dalam penjara.

Rampung menjalani hukuman,  Bahar meninggalkan kota tersebut, menuju kota berikutnya. Berbekal dengan kursus eleknonik dan memasak yang diikutinya selama di penjara, Bahar membuka usaha memperbaiki peralatan elektronik di kota yang baru; dan mengasah kemampuan memasaknya. Jatuh cinta pada Delima, Bahar harus menunggu beberapa tahun hingga mendapat restu dari orang-tua Delima.

Namun, suatu kali kebakaran yang terjadi di tempat usaha orang-tua Delima. Malangnya, Delima sedang berada dalam toko ayahnya dan terjebak di sana. Dalam kesedihan yang mendalam, Bahar meninggalkan kota ke-2 yang dijalaninya setelah meninggalkan sekolahnya. Lalu pergi menuju kota berikutnya, kota yang memiliki tambang emas. Bahar bekerja dalam banyak shift sebagai upayanya menghalau kesedihan.

Setelah uang terkumpul cukup, Bahar meninggalkan lokasi tambang menuju kota berikutnya. Di kota ini, Bahar memutuskan menetap. Bahar membuka usaha rumah makan yang dinamai menggunakan nama mendiang istrinya.

Perjalanan 3 Sekawan

Selama berhari-hari pencarian terhadap Bahar, 3 sekawan -- Baso, Hasan dan Kaharuddin -  berjumpa dengan setiap orang yang pernah dekat dengan Bahar dalam kehidupan Bahar. Sekalipun tidak selalu mudah bertemu dengan orang yang tepat untuk menceritakan tentang Bahar, namun sepanjang pencarian mereka yang berpindah-pindah tempat dan membawa mereka ke banyak kota, kesehatian, kegigihan dan ketekunan terus diperlihatkan oleh 3 sekawan ini.

Dalam pencarian tersebut, 3 sekawan ini melihat bagaimana Bahar menjalin pertemanan dan kedekatan dengan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut menolong mereka mengerti apa yang menjadi yang terpenting dalam kehidupan Bahar.

Selama hidupnya, Bahar menunjukkan kepedulian kepada sesamanya dengan apa membela yang lemah. Kisah tentang hidup Bahar menginspirasi Baso, Hasan dan Kaharuddin untuk memiliki hidup yang berdampak pada setiap orang yang hadir dalam kehidupan mereka.

Beberapa hal yang menjadi tema utama pada buku Janji, karya Tere Liye ini adalah:

1. Janji Bahar pada Buya

Bertahun-tahun mengalami naik turunnya kehidupan, Bahar tetap memegang teguh janjinya terhadap Buya akan selalu membela yang lemah. Sekalipun hidupnya tidak selalu mudah, namun kesadaran memberikan perlakuan yang adil pada setiap orang yang dijumpai menjadi bagian hidup Bahar.

2. Tujuan Hidup

Dengan memiliki tujuan hidup,  membuat Bahar tidak menyia-nyiakan waktu untuk selalu belajar hal yang baru dan mengajarkan apa yang dia punya kepada orang lain. Tujuan hidup membuat seseorang tetap fokus. Demikian juga pada Bahar.

Apapun yang menimpa Bahar, baik kesedihan maupun kebahagiaan; baik kemalangan maupun keberuntungan, Bahar berpegang pada tujuan hidup untuk selalu bisa memberikan hal baik pada orang-orang di sekitarnya.

3. Hidup yang pantas diceritakan

Banggakah kita pada hidup kita? Apa yang akan orang ceritakan tentang kita jika kita telah "pulang"?

Bahar menggunakan sebaik-baiknya waktu miliknya. Bekerja, mengajarkan orang-orang semua kemampuan yang dia miliki dan menjadi teladan bagi orang-orang yang lebih muda.

4. Menggunakan uang dengan baik

Ketika Bahar bekerja di tambang, uangnya disimpan supaya pemilik warung tempat dia singgah pertama kali berkesempatan untuk naik haji. Ketika Bahar memiliki usaha rumah makan, uangnya disisihkan untuk memberi makan setiap orang yang tidak bisa membayar makan. Bahkan, tabungannya yang rencananya akan digunakan Bahar untuk naik haji, justru digunakan untuk membeli sebuah rumah bagi yatim piatu.

Bahar bekerja sangat keras dan menggunakan uang miliknya dengan sangat baik.

5. Kesempatan Kedua

Di setiap kota yang baru, Bahar sekali lagi memiliki kesempatan kedua. Memiliki kehidupan lagi dan menjalaninya dengan sebaik-baiknya.

***

Di akhir pencarian, Baso, Hasan dan Kaharuddin, mengetahui bahwa Bahar telah mangkat. Setelah mengetahui seluruh kisah hidup Bahar, 3 sekawan ini pulang. Dan hendak menceritakan pada Buya bahwa Bahar telah menjalani hidupnya dengan sangat baik.

*** 

#Janji #Tere Liye

had posted on:

https://nevsukakopi.blogspot.com/2022/08/review-janji-kesempatan-kedua-sekali.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun