Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Romantis Padaku

9 Januari 2022   01:00 Diperbarui: 9 Januari 2022   01:03 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagu-lagu asing dengan nada-nada lembut,

kursi-kursi yang jaraknya berdekatan,

udara yang berisi puisi melankolis seorang yang patah hati,

entah mengapa, terasa akrab.

Lampu-lampu yang digantung rendah dengan pencahayaan kuning lembut,

lukisan bunga kaktus di kanvas kasar yang digantung di dinding,

barisan buku-buku bersampul plastik,

seolah d jvu yang enggan tuntas.

Aku merasa romantis.

Dalam romantisme sore, yang mencumbu jingga,

tak pelak, menempelak laba-laba, yang enggan peduli.

Aku merasa romantis.

Dalam romantisme alam liar, yang masuk dalam dimensi ruang dan waktu,

terperangkap pada renjana semusimmu yang bertebaran di langit-langit berbatas.

Aku merasa romantis.

Dalam dominasi warna pada kayu-kayu, yang pernah mencintai tanah kelahirannya,

tak enggan terus mencinta meski tak berpelukan lagi kini.

Aku merasa romantis.

Dalam gumaman dan suara gaduh mereka yang tak saling kenal,

demi bahagia yang tak tentu serupa.

Aku merasa romantis.

Dalam bimbang yang dipitai indah dengan sapuan hijau toska dan zamrud,

yang memasuki mimpi dalam tidur siang singkat.

Menemukanmu.

Menemukanmu, diriku yang romantis.

Pada bata-bata merah yang dibiarkan asing diantara angkuhnya bebatuan alam warna-warni indah.

Pada potret-potret polaroid yang membingkai ingatan tanpa luruh.

Pada dia, dengan kerutan di ujung mata dan senyum, yang setia menatapku tanpa lelah, .

***

Catatan dari kotaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun