Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Samosir, Kampung dengan Banyak Halaman untuk Dikisahkan (Bagian 2)

16 September 2021   00:09 Diperbarui: 16 September 2021   01:49 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika itu, di sepanjang jalan Samosir mulai dari Tomok menuju Hatoguan, sudah mulai jarang terlihat rumah tradisional Batak. Sebagian besar sudah menggantinya dengan rumah semen dan bertembok. Kalaupun masih ada, rumah-rumah tradisional tersebut tidak berada di tepi jalan raya, namun berada di bukit-bukit yang jauh dari jalan. 

Oppung doli selalu berpesan untuk terus menjaga jabu oppung, sesekali mengunjungi sehingga kami selalu berkesempatan tidur di sana dan merasakan kehangatannya. 

Paduan rumah modern dan rumah tradisional. (Dokpri.)
Paduan rumah modern dan rumah tradisional. (Dokpri.)

Ketika bagian rumah oppung ditambah dengan bangunan rumah modern, setiap kali kami (anak-anak dan cucu-cucu oppung) ke Hatoguan, kebanyakan kami memilih tidur di rumah depan (merujuk ke rumah modern yang berada di tepi jalan). 

Aku, termasuk yang masih sering menikmati tidur siang di jabu. Yang aroma kayu dan hangatnya lantai masih ada. Sambil beralaskan dan berselimutkan tikar punya oppung.

Namun, ketika aku ingin menikmati pemandangan Danau Toba, aku akan turun menuju rumah depan dan menatap Danau Toba dari pintu rumah oppung. 

Kembali ke lagu di atas yang artinya: Pulau Samosir adalah kampung halamanku; dari sanalah aku berasal, 'kan kuingat senantiasa; sepanjang hidupku, aku memujamu.

Rasa kagum yang juga berasal dari hangatnya rumah oppung yang di Samosir. 

(RS)

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun