Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Petualangan Pak Janggut, Kantong Ajaib, dan Imajinasi Masa Anak-anak

17 Mei 2021   22:19 Diperbarui: 17 Mei 2021   22:30 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dulu, aku menikmati banyak jenis bacaan. Mulai dari buku-buku terjemahan seperti: Trio Detektif, Lima Sekawan, Sapta Siaga, Pasukan Mau Tahu.  Ada juga majalah anak-anak mulai Bobo, Ananda, Mahabarata dan Donal Bebek. Ada cerita-cerita yang terus memberi kesan seperti Deni, Manusia Ikan; Paman Gober; juga kisah-kisah karya HC Andersen. 

Petualangan-petualangan anak-anak berani dalam karya-karya Enid Blyton terasa menyegarkan terutama lukisan pemandangan laut dan bentang pedesaan khas negeri Blyton. 

Donal Bebek membawa semua anggota keluarganya untuk masuk dalam imajinasiku. Ada Untung yang selalu beruntung. Ada paman Gober, kakek kaya yang suka berenang di duit (logam)nya. Ada Pluto, Gufi, Micky Tikus, nenek bebek, Daffy Bebek Mini Tikus. Ada Donal Bebek yang selalu mengeluh dan merasa tidak beruntung namun dicintai oleh trio Kwik Kwek Kwak. Dan ada trio Kwik Kwek Kwak yang memilih tinggal bersama Donal Bebek sekalipun punya paman lain yang suangat kuaya..  Betapa beruntungnya Donal Bebek! 

Cerita-cerita bergambar pada majalah Bobo masih tetap meninggalkan kesan untukku sampai saat ini karena menceritakan tentang interaksi keluarga, pertemanan dan tentang yang baik selalu menang atas yang jahat. Interaksi keluarga yang seperti Bona, Gajah Kecil Berbelalai Panjang; Paman Kikuk dan Husin; Nirmala dan Tongkat Ajaib; Juwita dan si Sirik; Keluarga Bobo juga masih membekas. Walau tak banyak! 

Cerita Bona, Gajah Kecil Berbelalai Panjang menceritakan persahabatan Bona dan sahabatnya Rong Rong (tanpa garis penghubung, ya.). Belalai Bona bisa berfungsi sebagai selang, tali laso kadang dibentuk menjadi kupu-kupu atau bunga untuk menghibur Rong Rong. Menariknya, Bona adalah gajah yang berwarna merah muda. Maka, aku tidak pernah masalah jika anak-anak mewarnai gajah dengan warna apapun selain abu-abu. Aku sudah mengenal gajah merah muda sejak masih anak-anak.. hehehe... Oia, Rong Rong adalah seorang kucing. Pernah di suatu masa, gajah berteman dengan kucing.. ;) 

Kisah Paman Kikuk dan Husin menceritakan keseharian paman Kikuk yang ceroboh, Husin juga anjing Husin, Asta. Nirmala dan Tongkat Ajaib menceritakan keseharian Nirmala - yang selalu mengenakan pakaian merah muda - di negeri para peri,  juga pertemanannya dengan Oki, seorang kurcaci yang selalu mengenakan pakaian hijau. Juwita juga punya tongkat ajaib. Dan sampai sekarang, aku tidak tahu nama sebenarnya dari si Sirik. Hehehe... 

Keluarga Bobo juga bercerita tentang Bobo beserta paman Gembul, bibi Teliti dan sepupunya. Aku masih ingat salah satu adik Bobo bernama Coreng dengan selipan pensil di kepalanya. :) 

Selain cerita bergambar, Bobo sering menyertakan cerita bergambar lain sebagai bonus pada selipannya. Bonus yang paling aku tunggu-tunggu adalah kisah Petualangan Pak Janggut dan Kantung Ajaib. Satu kisah petualangannya biasanya bersambung sebanyak 12 bonus. Bonus selipan pak Janggut selalu aku lepas dari majalah Bobo dan dibundel menjadi satu. Jadi, masih bisa dibaca sesekali. Bertahun-tahun kemudian, ternyata aku menemukan karib yang melakukan hal yang sama. Membundel jadi satu bonus selipan kisah Pak Janggut dan Kantong Ajaib! 

Halaman judul pak Janggut biasanya berwarna, 2 halaman berikutnya hitam putih. Lalu, 2 halaman selanjutnya kembali berwarna. Aku selalu tidak sabar untuk membalik ke lembar yang penuh warna warni. Bunga warna warni, kupu-kupu besar dan kecil, lembah memanjang dengan padang rumput yang indah, burung berbagai jenis, satwa hutan besar dan kecil. Sungguh pengalaman yang menyenangkan..

Tentang Pak Janggut
Dengan pakaian berwarna hijau dan janggut putihnya, pak Janggut berpetualang mengelilingi negeri, kerajaan-kerajaan dan tempat-tempat jauh mengunjungi beberapa sahabatnya. Kadang kala beberapa sahabat meminta bantuan Pak Janggut untuk mengatasi kekacauan di negeri tempat sahabatnya bermukim. 

Langkahnya yang tenang, pikirannya tajam, keputusannya cepat dan pak Janggut sangat menikmati setiap perjalanan yang dilakukannya berjalan kaki. Tubuhnya yang mungil tidak membuatnya kecil hati sekalipun berhadapan dengan pemimpin negeri. 

Yang paling istimewa adalah kantong seperti buntelan berbahan sarung yang selalu dibawanya di belakang bahunya dengan menggunakan tongkat. Setiap kali pak Janggut beristirahat makan, pak Janggut akan mengeluarkan makanan aneka rupa dan warna. Jika dia seorang diri, makanan yang keluar cukup untuk dia seorang. Namun, jika pak Janggut berjalan dengan beberapa teman, maka akan terlihat makanan yang banyak seperti layaknya jamuan. 

Bukan hanya makanan bisa keluar dari kantong pak Janggut. Selimut, tali, minuman, tenda,  dan banyak lagi. Apa saja yang dibutuhkan, jika pak Janggut sudah memasukkan tangannya ke dalam kantong, segala rupa barang akan muncul. Sehingga, setiap kali, Pak Janggut mengambil kantongnya untuk mengambil sesuatu, aku selalu penasaran benda apakah yang akan muncul.

Dulu...
Pada masa itu, imajinasi adalah salah satu petualangan yang sangat menyenangkan. Peri yang terbang dengan sayap kecilnya, tongkat sihir yang bisa mengubah makanan tak enak menjadi makanan lezat, Deni yang berenang lebih cepat dengan ikan. Dulu, semuanya bisa langsung diterima tanpa argumen apapun. Dulu tidak ada yang bertanya-tanya betapa akurnya Bona dan Rong Rong. Aku tidak mempertanyakan apapun selain menikmati cerita dan pengalaman.

Pada masa itu, imajinasiku berkembang dengan gambar yang dipenuhi warna dan cerita, tentang pertemanan, tentang petualangan dan keberanian. 

Aku masih ingat, di penghujung satu kisah Pak Janggut, ada anak-anak nakal mengambil kantongnya dan hendak mengambil isinya. Ketika tangan mereka keluar, yang terlihat adalah sebuah tongkat panjang. Tongkat panjang itu berbalik memukul dan mengejar anak-anak nakal tersebut. :) 

Pak Janggut selalu menghukum anak-anak nakal dan kurang ajar selalu ada dalam setiap petualangannya.
*** 

Cerita-cerita yang kubaca semasa anak-anak dulu melintasi separuh dunia sebelum tiba di hadapanku. Selain Enid Blyton dari Inggris dan H.C. Andersen yang berasal dari Denmark, Pak Janggut ternyata dari Belanda. 

Doraemon? Ah, aku sudah kenal pak Janggut dan kantong ajaibnya sejak puluhan tahun lalu.. (RS)
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun