Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Kehidupan Masyarakat Korea lewat Drama

14 Juli 2020   01:55 Diperbarui: 14 Juli 2020   02:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda termasuk penikmat drama Korea seperti aku? Ternyata setelah ditekuni, sungguh menyenangkan. Eh?

Setelah beberapa minggu mulai rutin menonton Drama Korea, ada hal-hal informatif yang terus muncul.

Beberapa hal tersebut, yang selain mendukung cerita kadang justru mempertajam dan memperindah cerita pula. Berikut ini daftar yang sempat aku catat:

1. Meja yang penuh makanan

Untuk keluarga kaya, adegan makan jarang sekali terjadi. Dalam drama senantiasa ditunjukkan mereka tidak cocok satu sama lain. Namun pada kisah-kisah keluarga sederhana akan nampak meja yang penuh dengan makanan. Walaupun porsinya kecil, selalu ada lebih dari 3 jenis kimchi di atas meja dan banyak varian makanan laut.

2. Tentang Kimchi

Generasi yang lebih tua, entah orang tua, para bibi dan paman maupun kakek dan nenek, selalu mempersiapkan kimchi untuk seluruh keluarga. Bahkan, ada beberapa adegan yang menunjukkan betapa ada begitu banyak sawi (kadang lebih dari 2 jenis sawi) yang akan disiapkan sebelum proses pembuatan kimchi dimulai. Untuk drama keluarga, adegan ini seolah-olah menjadi adegan wajib untuk ditampilkan.

Jika tokoh utama dikisahkan menampilkan figur ibu di kisah tersebut, akan selalu ada adegan sang ibu akan mengantarkan kimchi buatannya ke rumah anaknya seberapapun usia si anak. 

Seberapapun jauh jauh jarak rumah anak, si ibu akan menempuhkan perjalanan jauh tersebut membawakan kimchi buatannya lalu akan menyusunnya di kulkas yang berada di rumah anaknya.

3. Transportasi di wilayah Pedesaan

Walaupun tidak banyak, selalu terlihat bus-bus besar melintasi wilayah-wilayah pedesaan di drama-drama tertentu. Walaupun tidak beroperasi selama 24 jam, namun secara teratur bus-bus ini akan melintasi daerah yang telah menyediakan halte bagi para penumpang.

4. Mengenang yang telah berpulang

Tidak semua drama menampakkan adegan penguburan, namun ada bebeapa hal yang ditamplkan pada drama tertentu jika ada adegan tersebut. Yang pertama, ada adegan melarung abu hasil kremasi ke sungai dan atau ke laut. Yang ke dua, akan ada adegan orang-orang berduka mengunjungi rumah yang khusus diperuntukan untuk abu yang telah meninggal.

Selain itu, untuk yang telah meninggal, acapkali ada adegan perayaan kematian dengan melakukan penghormatan dan meminum soju. Entah perayaan setahun, entah perayaann sepuluh tahun. Namun, mereka memelihara kebiasaan ini sampai bertahun-tahun kemudian.

5. Pemandian umum

Tersedia lokasi pemandian umum yang bisa didatangi oleh siapapun bahkan bisa menginap di sana. Dalam beberapa drama yang pernah aku tonton dan ada adegan di pemandian umum, setiap orang yang datang ke sini akan mengenakan pakaian yang warnanya sama, entah oranye, entah merah muda. Ada fasilitas loker, ruang sauna dan tempat beristirahat yang bisa digunakan untuk tidur juga.

Dalam banyak adegan, selain untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan atau teman-teman dekat, yang datang ke tempat ini juga membutuhkan tempat untuk tidur karena tidak mempunyai cukup uang untuk membayar sewa rumah.

6. Kompor pemanggangan

Jika ada adegan makan dalam jumlah besar di rumah makan tertentu, pemilik rumah makan akan menyediakan kompor pemanggangan berukur kecil sehingga pelanggan bisa memanggang sendiri daging yang akan dinikmati.

Bersantap menggunakan mini grill ini sudah mulai merambah ke rumah makan yang menyediakan masakan a la Korea di beberapa kota di negei ini.

7. Ramyeon (Ramen)

Bahkan ada kedai khusus untuk mie (ramyeon) karena begitu banyak jenis mie yang diperlihatkan kepada penonton. Adegan memasak dan memakan ramyeon bersama termasuk salah satu adegan romantis yang selalu ada.

Apa lagi, ya? Ada yang tahu? Hehehe.. :p

And...

Percayalah, cepat atau lambat apa yang menjadi bagian dari kehidupan mereka menjadi hal yang sangat biasa untuk kita. Sehingga, acap kali kita lebih mengenal kultur dan budaya mereka dibandingkan kebiasaan dan budaya yang kita miliki.

What's Next?

Kultur dan tradisi kita yang tak pernah habis untuk diceritakan, mengingat bentang Nusantara sedemikian lebar dari Timur ke Barat. Andai bagian kepariwisataan kita cukup biaya untuk mengenalkan sebagian budaya kita melalui drama-dama di televisi dan atau film secara berkala ataupun terus menerus, tentu sangat menyenangkan jika penduduk di belahan dunia lain mengenal kuweh cucur dan es dawet.

Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun