Detik jam di dinding gedung ini bergerak,
mengumumkan dengan lantang, bahwa waktu tak bisa dihentikan.
Namun, di sudut sana,
sunyi beristirahat di sibuknya dunia.
Matahari bergerak dari sepenggalah menuju ubun-ubun,
air tenang nyaris tidak bergerak di permukaan danau kecil, kupu-kupu yang hinggap di tangkai ilalang,
yang tetap bergerak sekalipun tak terlihat.
Manusia-manusia kota bergerak kian kemari,
berpacu dengan mesin pencari data,
mengejar entah apa, entah untuk siapa.
Namun, di tepi sana,
teduh menepi di sibuknya dunia.
Pemancing yang tidak bergerak menunggu ikan memakan umpannya,
ibu pemilik warung yang terkantuk menunggu pembeli,
dan calon-calon penulis besar,
yang tetap sibuk sekalipun di sudut.
Di sudut sunyi dibalik sibuknya dunia.
- catatan dari kotaku
Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H