3. Kalap
Menyambar semua buku yang pertama kali dilihat. Kalap. Tidak sempat memperhatikan judul, apakah buku yang diambil merupakan buku untuk mewarnai, buku tentang anggrek, buku biografi seorang tentara ataukah buku program komputer.
4. Pembeli Galau
Bukannya melihat buku-buku yang tersaji, malah memperhatikan buku yang dipegang calon pembeli lain. Hadeeeuh.
5. Pembeli telaten
Komik sempat sangat murah. Bisa Rp10.000/7 buku. Komik yang dijual muncul dengan varian judul yang sangat banyak sekalipun nomor serinya tidak selalu berurutan.Â
Maka, terlihatlah beberapa remaja, 2 sampai 3 orang, duduk dengan santai di tepi tumpukan komik, memeriksa setiap judul satu persatu dan mengatur ulang setiap tumpukan.. Sungguh telaten. Semoga, telatennya men
***
Untuk para penikmat buku murah bagus yang masih keponakan usia remaja, yang punya sepupu remaja dan yang punya anak-anak remaja, tolong dampingi mereka ketika memilih buku bacaan yang murah meriah ini untuk dibawa pulang. Tidak semua bacaan berada dalam rentang usia mereka.
Yuk, jaga semangat baca mereka dengan bacaaan yang sesuai. Yuk, dukung pemerintah menyiapkan bacaan yang baik untuk remaja kita.
Terakhir. Aku ingin terlihat prihatin. Begini. Apakah penulis buku yang bukunya dijual murah ini tetap mendapatkan royalti penuh?
Menulis itu sulit, jenderal!
Catatan dari kotaku,
Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H