“Putri Zeba, inilah the dari timur.” (MAJU DUA LANGKAH)
“inilah kue Cherio untuk putra Perancis.”
(KEDUANYA RUBUH, LONCENG BERDENTANG DUA BELAS KALI)
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa drama "Kereta Kencana" karya WS Rendra menceritakan kehidupan dua orang manusia yang sudah berumur 200 tahun. Mereka tetap bertahan sebagai pasangan suami istri, walaupun usia mereka sudah terlampau renta, namun tetap bergandengan dan bercinta. Terkadang mereka terlalu lama hidup, terlalu lama memeras tenaga untuk mengisi umum mereka yang panjang dan mereka merasa sudah siap untuk mati. Tetapi mereka merasa mereka tidak merasa takut jika kematian menjemput mereka. Namun disamping itu, mereka merasa sedih karena tidak memiliki keturunan, dan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka tidak berarti apa-apa ketika tidak memiliki keturunan. Hingga pada akhirnya kereta kencana yang mereka yakini sebagai penjemput ajal datang mereka kepada Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H