Mohon tunggu...
NETKI IDELOKITA
NETKI IDELOKITA Mohon Tunggu... Guru - Guru

memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa yang Rendah dengan Model Problem Based Leraning

31 Juli 2023   22:20 Diperbarui: 31 Juli 2023   22:26 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting untukmenunjang kelancaran proses belajar mengajar.Siswa dengan belajar motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran berjlan dengan baik,begitupun sebaliknya motivasi belajar siswa yang rendah mka kualitas pembelajaran akan menurun dan berpengaruh terhadap hasil beljar siswa.

Menurut Samsudin ( 2009:81 ),pengertian motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok agar mereka dapat melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.Motivasi adalah dorongan baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang untuk melakukan atau memperhatikan suatu hal yang disadari serta dianggap penting dan bernilai.

Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam SDN 04 Sandai sangat rendah.Motivasi belajar yang rendah ini terlihat dari banyaknya siswa yang kurang memperhatikan saat proses pembelajaran,siswa berbicara sendiri ataupun dengan teman-temannya.Sehingga sangat mengganggu keberlangsungan proses pembelajaran dan materi pembelajaran juga sulit diserap dengan baik oleh siswa.

Motivasi belajar siswa yang rendah saat proses pembelajaran disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang menarik bagi mereka sehingga mereka menjadi bosan untuk mengikutinya,kurang adanya aturan yang tegas dalam mengatur aktivitas siswa,malu dalam mengungkapkan pendapat,dan tidak mengerjakan tugas dengan baik sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa yang tidak memenuhi KKM.

Berdasarkan hal tersebut sebagai seorang guru perlu mencari solusi atas masalah yang dihadapinya,berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara dengan berbagai pihak yang terlibat seperti pengawas,kepala sekolah,rekan sejawat,dan pakar dalam menangani masalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI SDN 04 Sandai.

Dari hasil kajian teori dan wawancara dengan pihak terkait,didapatkan solusi yang sesuai dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI SDN 04 Sandai,yaitu: 

1. Guru merancang rencana pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan membuat pembelajaran yang dapat menrik perhatian siswa da membuat pembelajaran lebih bermakna dan berpusat pada siswa,yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi dan bahan ajar.Model pembelajaran inovatif yang akan di gunakan yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).

2. Agar proses pembelajaran lebih menarik bagi siswa dan menunjang dalam penyampaian materi da bahan ajar,diperlukan media pembelajaran yang sesuai sehingga dapat memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.Media pembelajaran yang digunakan yaitu berupa video dan powerpoint yang ditayangkan dengan menggunakan proyektor LCD.

3. Sat siswa sudah mulai bosan dikarenakan jam belajar yang agak lama,guru perlu memberikan sesuatu yang menarik bagi siswa,yaitu dengan mengajak melakukan ice breaking.

Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, mencari kajian teori, melakukan wawancara dengan pengawas, kepala sekolah, rekan sejawat yang sudah senior dan pernah mengalami kasus yang sama ada beberapa tantangan yang terjadi dalam menggali informasi yang dibutuhkan dalam mencari faktor penyebab dan analisis solusi pemecahan masalah, meliputi tantangan yang berasal dari dalam diri guru dan dari sekolah:

a. Meningkatkan  motivasi siswa dalam pembelajaran yang dikarenakan kurangnya minat baca dalam diri    siswa, dan kurangnya kemampuan    dasar    dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pengetahuan Alam.

b. Meningkatkan kemampuan mengolah pembelajaran yang inovatif dan bermakna dalam pembelajaran, seperti menggunakan media pembelajaran yang tidak direncanakan dengan baik.

c. Meningkatkan kolaborasi guru dan orang tua yang masih     rendah     dalam     membantu     mengejar ketertinggalan siswa meningkatkan minat baca.

2. Tantangan yang berasal dari sekolah meliputi:

a.  Pemanfaatan TPACK yang masih kurang,

b. Ruang   kelas   yang   menyenangkan, bersih, dan nyaman.

c.   Lingkungan sekolah yang memberikan rasa aman baik jasmani maupun psikis siswa

Dalam menghadapi tantangan tersebut, guru memiliki andil yang sangat besar untuk mencapai tujuan yang diharapkan   seperti   menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,menarik dan bermakna yaitu dengan 

menerapkan model Problem Based Learning, menciptakan

suasana kelas yang nyaman dan bersih, memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan bahan ajar, serta memberikan Ice Breaking jika siswa sudah merasa jenuh saat pembelajaran.

Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut terdiri dari Pengawas yang memberikan solusi, Kepala sekolah yang mendukung dan memfasilitasi kegiatan yang dilakukan guru, rekan sejawat yang memberikan masukan dalam perbaikan pembelajaran, orang tua siswa yang mendukung dan memantau proses belajar anak dirumah, dan siswa  itu  sendiri  yang  menjadi  taget  dalam  peningkatan motivasi    belajar    siswa    pada    mata    pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Ide Pokok dari Teks Laporan pengamatan dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi Perkemangbiakan Tumbuhan Secara Generatif.

Dalam menyelesaikan tantangan tersebut diperlukan adanya rencana pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan secara profesional, meliputi rencana aksi yang berupa langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menggunakan media pembelajaran, bahan ajar, danRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus dipersiapkan dengan matang yang sesuai dengan materi dan gaya belajar siswa. Penggunaan media lebih baik jika dikombinasikan dengan penggunaan TPACK dalam penerapannya.Dengan adanya TPACK dapat menampilkan media yang komplit berupa media konkrit dalam bentuk penayangan  video,  gambar,  grafik,  dll.Bahan ajar yang beragam, kontekstual dan menarik juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran,dengan menyediakan bahan ajar yang lengkap akan mempermudah siswa dalam mencari informasi dan mengolah informasi seputar pembelajaran. Penyusunan RPP sebaiknya direncanakan dengan baik dan penggunaan model pembelajaran inovatif yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna seperti penggunaan model Problem Based Learning, dan penggunaan LKPD yang mendukung dalam proses pembelajaran.

2. Menerapkan model Problem Based Learning dalam 

proses pembelajaran ini ada 5 sintak atau langkah yang akan diterapkan meliputi:

a.   Fase 1: Orientasi siswa kepada masalah

1) Sebagai  kegiatan  pembuka,  guru  dan  Peserta Didik  mengadakan  tanya  jawab  untuk mengingatkan  kembali  pemahaman  tentang beberapa jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif yang telah diketahui. 

2) Guru bersama Peserta Didik melihat video tentang jenis jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif.

b.   Fase 2: mengorganisasikan siswa untuk belajar

3) Peserta  Didik  menerima  LKPD  secara  berkelompok  yang  terdiri  dari  5  anak.  Peserta Didik di minta untuk menuliskan beragam jenis-jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif.

c.   Fase   3:  Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

 4) Peserta Didik secara berpasangan saling mendiskusikan jawaban.

5) Setelah berdiskusi, setiap kelompok saling menyampaikan jawaban kepada kelompok sebelahnya secara bergantian.

 6) Setelah semua kelompok saling berdiskusi, guru memberi penguatan tentang jenis-jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif.

d.   Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 

7)  Peserta Didik di beri waktu untuk mengamati dan    menjawab pertanyaan dalam tabel yang terdapat  dalam  LKPD  tentang jenis-jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif.

8)  Melalui pengamatan tabel, Peserta Didik menyajikan laporan hasil pengamatan pada jenis tumbuhan yang termasuk berkembangbiak secara generatif.

9) Peserta Didik membaca senyap teks tentang Tumbuhan Sumber Kehidupan.

10) Guru mengajak Peserta Didik untuk menganalisis proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.

11) Guru membawa bermacam-macam jenis tumbuhan generatif untuk ditunjukkan kepada Peserta Didik.

12) Peserta Didik dengan berkelompok 5 anak saling berdiskusi.

13) Guru dan Peserta Didik mengadakan tanya jawab tentang proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.

14) Peserta Didik [berkelompok] menemukan informasi tentang beberapa jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif.

15)  Peserta Didik menyajikan hasil identifikasi jenis tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif. pada tabel yang tersedia pada LKPD.

e.   Fase 5: Menganalisis dan Mengevaluasi

16). Guru mengadakan penguatan tentang jenis tumbuhan yang termasuk berkembangbiak secara generatif.

17)  Evaluasi Guru dan Peserta Didik tentang materi pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

18)  Guru memberikan reward kepada Peserta Didik.

Dengan penerapan model Problem Based Learning dan penggunaan media pembelajaran, bahan ajar, pemberian ice breaking, dan penerapan RPP yang direncanakan dengan baik memberikan dampak yang sangat baik pada proses pembelajaran, siswa menjadi   lebih terlibat aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran sehingga dapat disimpulkan   motivasi   belajar   siswa   kelas  VI dalam pembelajaran   Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan   materi Ide pokok dari teks laporan pengamatan dan perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.Hal ini dibuktikan dengan siswa menjadi lebih fokus pada pembelajaran terlihat senang, serta tidak segan untuk bertanya mengajukan pendapatnya di kelas. Motivasi belajar siswa yang meningkat ini juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang semakin baik hingga mencapai tujuan dan KKM yang ditentukan. Dari penerapan aksi dalam penerapan solusi mendapat respon yang baik dari siswa, guru, dan kepala sekolah.  Dengan memberikan pembelajaran yang menarik, berkualitas serta bermakna dapat memberikan pengaruh besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Keberhasilan tersebut tentunya didapat karena faktor dukungan dari banyak pihak yakni rekan guru, kepala sekolah, orang tua siswa, siswa itu sendiri, serta sarana prasarana yang mendukung dalam keberhasilan peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran yang saya dapatkan dari keseluruhan kegiatan dan proses adalah dalam kegiatan proses pembelajaran guru seharusnya mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keberlangsungan kegiatan dengan sebaik-baiknya dan seruntut-runtutnya sesuai dengan kaidah yang berlaku baik dalam persiapan dan pelaksanaan, penggunaan media pembelajaran, bahan ajar, dan LKPD harus disiapkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik, bermakna dan berhasil bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun