Senam ergonomis terdiri dari lima (lima) gerakan dasar untuk relaksasi dan kebugaran, yaitu gerakan ekspansi dada yang membantu meningkatkan fungsi metabolisme, gerakan rukuk syukur yang mengoptimalkan sistem pembakaran metabolisme, meningkatkan kerja sistem saraf, dan meningkatkan darah dan darah. sirkulasi. Pertukaran oksigen di otak, olah raga dan duduk bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah dan mengoptimalkan fungsi otak, sehingga membimbing sistem anatomi tubuh. Senam bakar duduk bermanfaat untuk merelaksasi pembuluh darah dan saraf simpatis. Senam berbaring pasrah dapat memulihkan fungsi organ dan rilekskan tubuh dan pikiran. serabut saraf ( Mulane, 2021).
Sejalan dengan penelitian bertajuk “Pengaruh” yang dilakukan oleh Evry Ayu Wandini (2023) “Olahraga pada orang dewasa yang lebih tua mempengaruhi tekanan darah pada orang dewasa yang lebih tua dengan hipertensi.” Hasil Studi menemukan skor tekanan darah rata-rata pada orang dewasa lanjut usia yang menderita penyakit ini Hipertensi sebelum olahraga pada lansia mencapai 160,00 dengan skor minimal 140 poin Yang tertinggi adalah 180, sedangkan skor tekanan darah rata-rata untuk orang lanjut usia yang menderita penyakit Hipertensi setelah olahraga pada lansia sebesar 135,00 dengan skor minimal 120 Maksimal 150.
Senam ergonomis sangat efektif sebagai pelindung kesehatan, karena gerakannya yang ringan dan mudah dilakukan. Bagi lansia, senam ergonomis dan hidroterapi yang teratur dan seimbang dapat mengurangi penumpukan asam urat dalam tubuh. Latihan ergonomis merupakan cara yang praktis dan efektif untuk menjaga kesehatan fisik pada lansia (Purba et al., 2019). Gerakan-gerakan senam ergonomis terdiri dari rangkaian gerakan-gerakan yang mirip dengan gerakan sholat, karena gerakan-gerakan senam ergonomis sebenarnya terinspirasi dari gerakan-gerakan sholat yang dilakukan oleh umat islam dari dulu hingga sekarang. Gerakan gerak ergonomis menyesuaikan dengan komposisi dan fungsi fisiologis tubuh manusia sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan nonfarmakologis pada lansia untuk mengatasi ketidaknyamanan dan risiko penyakit di usia tua.
DAFTAR ISI
Abdullah, R., & Mulane, S. U. (2021). Penerapan Senam Ergonomik Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Literature Review. Jurnal Mitrasehat, 11(2), 244–251
Astuti, Y., & et al. (2022). Pelatihan Senam Ergonomik Pada Lansia Dengan Hipertensi di Kelurahan Pondok Ranggon. Jurnal Pengabdian Masyarakat : Saga Komunitas, 1(1), 1-https://journals.sagamediaindo.org/index.php/jpmsk/article/view/16%0Ahttps://journals.sagamediaindo.org/index.php/jpmsk/article/download/16/9
Eviyanti, E., Wijayanti, H. N., & Khadijah, S. (2021). Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, 8(1), 18–23. https://doi.org/10.37402/jurbidhip.vol8.iss1.117
Kadir, J. A., Baru, B., Tamalate, K., Makassar, K., & Timur, I. (2023). Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah puskesmas batumalonro kabupaten gowa
Kemenkes, R. I. (2018). Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kerinci, D. K. K. (2022). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Keri.
Kiik, S. M., Sahar, J., & Permatasari, H. (2018). Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) Di Kota Depok Dengan Latihan Keseimbangan