Dulunya makanan ini hanya dikhususkan bagi para Datu atau dukun hulubalang perang dan kadang-kadang jenis makanan ini dipersembahkan orang Batak sebagai sesajen tetapi kini napinadar menjadi makanan kesukaan masyarakat Batak Toba dan bisa kita temui di warung-warung nasi khusus menghidangkan masakan ini. Hidangan ini benar-benar membuat kita rindu untuk pulang ke kampung halaman.
Dekke naniura
Ketiga, dekke naniura dengke atau ikan naniura adalah jenis makanan khas Batak yang bisa dimakan tanpa dimasak lebih dahulu. Bagi para pencinta makanan laut, wajib mencoba hidangan naniura.Â
Makanan ini seringkali disebut sebagai sushinya orang batak. hidangan ini biasanya berbahan dasar ikan tawar mentah yang sudah direndam beberapa lama dengan air asam jeruk campur bumbu-bumbu sebelumnya.Â
Rasa naniura sedikit lebih asam karena memang untuk proses pembuatannya dan pematangannya menggunakan asam.
Dengke na niura kelihatan keras tetapi rasanya lebih gurih dari ikan yang digoreng atau disambal biasa. Dulunya dengke na niura berkaitan dengan kepercayaan animisme yang berhubungan dengan tugas dukun atau hulubalang perang. Namun saat ini dengke na niura menjadi makanan kesukaan bagi masyarakat Batak Toba
Na margota
Makanan yang keempat adalah namargota atau saksang. Bahasa Batak Toba menyebut darah itu seperti getah jadi na margota adalah daging yang dimasak campur darahnya.Â
Daging yang dimasak bersama darah hewan ini tampak agak merah tua. Biasanya makanan na margota berbahan dasar daging babi atau daging anjing.Â