Yaitu dengan menjadi pendengar yang aktif seperti memberi respon bertanya, namun jangan menyela  di tengah - tengah pembicaraan karena hal seperti  itu terkesan tidak sopan, kita dapat bertanya secara berkala untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, dengan bertanya menunjukkan bahwa kita menaruh perhatian kepada lawan bicara selain itu dengan bertanya kita juga dapat mengklarifikasi sesuatu yang belum jelas.
Memberikan respon mendukung juga diperlukan dalam komunikasi, sebagai pendengar yang baik kita tidak boleh menjudge atau mengkritik lawan bicara, kita harus bersikap suportif agar lawan bicara merasa lebih percaya diri dan merasa lebih di dukung.
Tetap fokus ketika lawan bicara sedang bercerita merupakan bagian dari pendengar yang aktif. Terkadang seseorang hanya sekedar mendengarkan padahal  pikiran mereka sedang memikirkan hal lain, sikap seperti ini membuat lawan bicara merasa tidak dihargai.
 Selain itu ketika menjadi pendengar yang aktif kita juga dapat memberikan feedback  atau saran  kepada lawan bicara apabila dibutuhkan, apabila lawan bicara hanya ingin didengar maka jangan memberikan saran atau feedback cukup berikan support dan validasi perasaan lawan bicara ketika bercerita.
2. Mengelolah perasaan
Ketika lawan bicara menunjukkan berbagai emosi seperti sedih, marah, kesal, kecewa, kita tidak boleh menjudge perasaan tersebut apalagi  sampai terpancing ke dalam emosi tersebut. Kita harus mencoba mengerti perasaan lawan bicara dengan cara mencoba  menempatkan diri kita pada dirinya dan cobalah merasakan perasaannya. Dengan hal ini kita menjadi tahu alasan dibalik sesuatu yang terjadi.
Contoh : dina jarang masuk sekolah dia selalu bolos. cobalah untuk menempatkan diri  pada posisi dina, kita akan tahu bahwa dina melakukan hal itu karena orang tuanya yang sedang sakit dirumah, yang membuat dina harus menggantikan orang tuanya bekerja, karena jika tidak bekerja dina tidak akan bisa makan.
3. Mencoba memahami pesan tersirat lawan bicara
Pertama dengarkan apa yang lawan bicara ungkapkan, lalu perhatikan perubahan gestur tubuh, pandangan mata serta nada bicaranya. Lalu coba fahami  perasaan apa yang menggambarkan perilaku non verbal tersebut. Dari hal ini kita juga dapat mengetahui  kebohongan yang diucapkan lawan bicara. Misalnya dia mengungkapkan bahwa harinya cukup bahagia namun matanya mencoba menahan air mata, artinnya lawan bicara mencoba membohongi kita tentang perasaan yang dia rasakan.
Selain dengan verbal kita juga dapat menunjukkan empati dengan non verbal. Berikut ini cara menunjukkan empati dalam percakapan melalui non verbal :
1. Berupa sentuhan menenangkan