Mohon tunggu...
Nesa Nestita
Nesa Nestita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya yaitu berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Attachment yang dikemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

18 Januari 2025   15:00 Diperbarui: 18 Januari 2025   15:00 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Attachment oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth

Teori attachment adalah konsep fundamental dalam psikologi perkembangan yang dirintis oleh John Bowlby dan disempurnakan oleh Mary Ainsworth. Teori ini menjelaskan bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh utama, seperti ibu, memengaruhi perkembangan emosional, sosial, serta kognitif seseorang. Fokus utama teori ini adalah bagaimana pola interaksi antara anak dan pengasuh dapat menciptakan jenis keterikatan tertentu yang memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan di masa depan.

Kontribusi John Bowlby

John Bowlby adalah seorang psikiater dan psikoanalis asal Inggris yang mengembangkan konsep dasar teori attachment. Menurut Bowlby, attachment adalah ikatan emosional yang kuat antara seorang anak dengan pengasuhnya. Ikatan ini tidak hanya penting secara emosional, tetapi juga memiliki nilai evolusioner. Bowlby berpendapat bahwa keterikatan membuat anak merasa aman dan terlindungi, yang merupakan elemen krusial untuk kelangsungan hidup mereka.

Bowlby percaya bahwa perilaku attachment bersifat bawaan. Ia mengemukakan bahwa bayi dilahirkan dengan respons alami, seperti menangis, tersenyum, atau menggenggam, yang dirancang untuk menarik perhatian dan respons pengasuh. Pengasuh yang responsif terhadap kebutuhan anak akan membantu menciptakan rasa aman yang kokoh pada anak tersebut.

Bowlby juga memperkenalkan konsep "secure base", yaitu gagasan bahwa pengasuh yang peduli dan mendukung menyediakan landasan yang aman bagi anak untuk menjelajahi dunia di sekitarnya. Ketika anak merasa takut atau terancam, mereka akan kembali ke pengasuh untuk mendapatkan rasa aman. Selain itu, Bowlby mengembangkan konsep internal working model, yang merujuk pada pola pikir dan ekspektasi yang dibentuk anak berdasarkan interaksinya dengan pengasuh. Model ini menjadi dasar cara seseorang memandang dan menjalin hubungan dengan orang lain ketika mereka dewasa.

Kontribusi Mary Ainsworth

Mary Ainsworth, seorang psikolog perkembangan, bekerja sama dengan Bowlby untuk memperluas teori attachment. Melalui penelitian empiris, Ainsworth mengembangkan sebuah metode observasi yang dikenal sebagai Strange Situation. Dalam eksperimen ini, bayi diamati dalam situasi di mana pengasuh mereka meninggalkan ruangan dan kemudian kembali. Dari hasil pengamatannya, Ainsworth berhasil mengidentifikasi tiga pola keterikatan utama pada anak:

  1. Secure Attachment (Keterikatan Aman)
    Anak-anak dengan keterikatan aman merasa nyaman untuk mengeksplorasi lingkungan karena mereka percaya bahwa pengasuh mereka akan tersedia jika mereka membutuhkannya. Ketika pengasuh meninggalkan ruangan, anak mungkin menunjukkan kecemasan atau menangis, tetapi mereka dapat dengan mudah merasa tenang saat pengasuh kembali.

  2. Insecure-Avoidant Attachment (Keterikatan Tidak Aman-Menghindar)
    Anak-anak dalam kategori ini cenderung menghindari pengasuh mereka. Mereka menunjukkan sedikit emosi saat pengasuh pergi atau kembali. Pola ini biasanya terbentuk karena pengasuh kurang responsif terhadap kebutuhan emosional anak.

  3. Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Keterikatan Tidak Aman-Ambivalen)
    Pola ini ditandai dengan ketergantungan yang berlebihan pada pengasuh, tetapi anak sulit merasa tenang bahkan setelah pengasuh kembali. Mereka menunjukkan kecemasan yang ekstrem saat pengasuh pergi dan mungkin merasa frustrasi ketika pengasuh kembali.

Penelitian lanjutan juga menemukan pola keempat yang disebut Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir). Pola ini biasanya ditemukan pada anak-anak yang mengalami pengabaian atau trauma, di mana mereka menunjukkan perilaku campuran antara mendekatkan diri pada pengasuh dan menghindari pengasuh.

Implikasi Teori Attachment

Teori attachment memiliki pengaruh besar dalam memahami perkembangan anak serta hubungan interpersonal. Berikut adalah beberapa implikasi penting dari teori ini:

  1. Perkembangan Sosial dan Emosional
    Anak-anak dengan keterikatan yang aman cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, kemampuan sosial yang lebih baik, serta hubungan yang stabil dan sehat di masa dewasa. Sebaliknya, keterikatan yang tidak aman sering dikaitkan dengan kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal, kecemasan, dan gangguan emosional.

  2. Peran Pengasuh
    Responsivitas dan sensitivitas pengasuh menjadi elemen penting dalam membangun pola keterikatan. Pengasuh yang tanggap terhadap kebutuhan fisik dan emosional anak dapat membantu membangun pola keterikatan yang aman, yang menjadi dasar perkembangan kepribadian anak.

  3. Aplikasi dalam Terapi dan Pendidikan
    Teori attachment juga digunakan dalam intervensi terapeutik, terutama dalam memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak. Pemahaman tentang pola keterikatan dapat membantu profesional, seperti terapis dan pendidik, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak.

Kesimpulan

Teori attachment yang dirumuskan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan awal antara anak dan pengasuh dalam membentuk perkembangan individu. Bowlby menekankan bahwa keterikatan merupakan kebutuhan biologis, sedangkan Ainsworth memberikan metode empiris untuk mengukur pola keterikatan. Teori ini tidak hanya berpengaruh pada psikologi perkembangan, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam terapi, pengasuhan, dan pendidikan, sehingga tetap relevan untuk membantu individu tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun