Penelitian lanjutan juga menemukan pola keempat yang disebut Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir). Pola ini biasanya ditemukan pada anak-anak yang mengalami pengabaian atau trauma, di mana mereka menunjukkan perilaku campuran antara mendekatkan diri pada pengasuh dan menghindari pengasuh.
Implikasi Teori Attachment
Teori attachment memiliki pengaruh besar dalam memahami perkembangan anak serta hubungan interpersonal. Berikut adalah beberapa implikasi penting dari teori ini:
-
Perkembangan Sosial dan Emosional
Anak-anak dengan keterikatan yang aman cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, kemampuan sosial yang lebih baik, serta hubungan yang stabil dan sehat di masa dewasa. Sebaliknya, keterikatan yang tidak aman sering dikaitkan dengan kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal, kecemasan, dan gangguan emosional. Peran Pengasuh
Responsivitas dan sensitivitas pengasuh menjadi elemen penting dalam membangun pola keterikatan. Pengasuh yang tanggap terhadap kebutuhan fisik dan emosional anak dapat membantu membangun pola keterikatan yang aman, yang menjadi dasar perkembangan kepribadian anak.Aplikasi dalam Terapi dan Pendidikan
Teori attachment juga digunakan dalam intervensi terapeutik, terutama dalam memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak. Pemahaman tentang pola keterikatan dapat membantu profesional, seperti terapis dan pendidik, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak.
Kesimpulan
Teori attachment yang dirumuskan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan awal antara anak dan pengasuh dalam membentuk perkembangan individu. Bowlby menekankan bahwa keterikatan merupakan kebutuhan biologis, sedangkan Ainsworth memberikan metode empiris untuk mengukur pola keterikatan. Teori ini tidak hanya berpengaruh pada psikologi perkembangan, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam terapi, pengasuhan, dan pendidikan, sehingga tetap relevan untuk membantu individu tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI