2. Faktor Eksternal (Lingkungan Sekitar)
a. Keluarga
Pola Asuh
Cara orang tua mendidik anak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan sosial emosional. Pola asuh yang konsisten, penuh kasih sayang, dan mendukung dapat membantu anak mengenali dan mengelola emosi dengan baik. Sebaliknya, pola asuh yang otoriter, terlalu permisif, atau tidak konsisten dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial emosional anak.Hubungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis memberikan rasa aman bagi anak dan menjadi landasan penting bagi stabilitas emosionalnya. Sebaliknya, konflik keluarga, perceraian, atau kurangnya perhatian emosional dari orang tua dapat menyebabkan gangguan emosional pada anak.
b. Pendidikan
Peran Guru
Guru memiliki peran besar sebagai panutan dalam membangun keterampilan sosial emosional siswa. Guru yang memahami kebutuhan emosional siswa dan memberikan dukungan dapat membantu mereka belajar bagaimana mengelola emosi dan menghadapi situasi sosial secara positif.Interaksi dengan Teman Sebaya
Interaksi di sekolah dengan teman sebaya merupakan arena penting untuk belajar kerja sama, empati, dan pengelolaan konflik. Hubungan yang sehat dengan teman sebaya akan mendukung perkembangan sosial emosional. Namun, pengalaman negatif seperti bullying dapat berdampak buruk terhadap perkembangan emosional anak.
c. Lingkungan Sosial
Komunitas tempat individu tinggal juga berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosional. Lingkungan yang aman dan mendukung memberikan rasa nyaman dan memungkinkan individu mengembangkan keterampilan emosional. Sebaliknya, lingkungan yang penuh tekanan atau diskriminasi dapat menjadi penghambat.
d. Media dan Teknologi
Media dan teknologi, seperti televisi dan media sosial, memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sosial emosional. Konten yang positif dapat memberikan pelajaran tentang empati dan pengelolaan emosi. Namun, paparan terhadap konten negatif, seperti kekerasan, dapat memengaruhi cara seseorang merespons situasi sosial.