Mohon tunggu...
Nery
Nery Mohon Tunggu... Guru - Guru

Baru Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Model Problem Based Learning dan Windows Shopping pada Pembelajaran SD

4 Desember 2023   20:10 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:44 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Melakukan penyelidikan atau penelusuran untuk menjawab permasalahan

4. Menyusun hasil karya dan mempresentasikannya

5. Melakukan evaluasi dan refleksi proses dan hasil penyelesaian masalah

Hasil Kegiatan

Peserta didik memperhatikan penyajian masalah melalui video pembelajaran dengan seksama sehingga dapat mendemonstrasikan jenis-jenis gaya yang ada di sekitar kita dan menjelaskan materi tentang pengaruh gaya terhadap benda dalam kehidupan sehari-hari. Proses diskusi berlangsung aktif karena semua peserta didik terlibat dalam penyelesaian masalah pada LKPD Kelompok. Proses penyajian masalah dengan menerapkan metode pembelajaran window shopping berlangsung aktif. Peserta didik menjadi aktif menjawab dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Aktivitas pembelajaran yang dirancang sesuai tahapan pembelajaran mengharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran Metode pembelajaran window shopping meningkatkan kemampuan peserta didik dalam cara belajar aktif, mempertahankan hasil diskusi dengan argumentasi yang tepat, serta kecakapan berbicara dalam penyampaian hasil diskusi.

Ada beberapa masalah yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan yaitu diperlukan waktu yang lebih banyak untuk persiapan pembelajaran dengan membuat video pembelajaran yang relevan. Karena proses penyajian hasil diskusi dilakukan secara bersamaan, guru tidak dapat mendampingi/mengamati secara langsung proses penjelasan yang dilakukan oleh peserta didik dan bagi peserta didik yang kurang aktif, hanya dapat mengamati proses pembelajaran.

Cara mengatasi masalah yang timbul adalah untuk menghemat waktu, guru dapat menggunakan video pembelajaran yang tersedia pada internet dengan penyesuaian materi yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik dapat membuat tulisan singkat untuk setiap pertanyaan dari kelompok lain sehingga guru dapat menilai hasil diskusi kelompok berdasarkan catatan pada LKPD kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk aktif memberikan atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PProblem Based Learning dapat meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik (persentase ketercapaian 93%), peserta didik lebih aktif selama proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan peserta didik dalam berbicara di depan orang banyak. 

Meningkatkan kemampuan kerja sama yang menimbulkan rasa saling menghargai sesama teman, dan guru termotivasi untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Faktor penunjang keberhasilan strategi yang digunakan antara lain penggunaan media yang tepat guna, kondisi kelas yang kondusif, peserta didik berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran, dan instrumen penilaian yang efektif

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dengan model Problem Based Learning, maka penulis merekomendasikan beberapa hal yang relevan. Guru harus berani mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga pembelajaran lebih bermakna. Peserta didik tampak lebih bersemangat dengan adanya video pembelajaran yang menarik dan lebih aktif dalam berdiskusi memecahkan masalah dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Sebagai bahan refleksi bagi pendidik dan menjadi referensi bagi pendidik lainnya karena metode ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun