Secara sederhana etik adalah terkait patut dan tidak patut, sementara moral adalah tentang salah atau benar. Etik dan moral seperti sebuah mata uang saling berkaitan menjadi satu, namun berada disisi yang  berbeda.Â
Perawat memiliki keunikan serta keistimewaan tersendiri yang berbeda dari profesi kesehatan lainnya. Profesi perawat memiliki etik yang mendasar bahkan menjadi DNA tersediri yaitu Caring (peduli) yang juga dikuatkan dengan 4 (empat) etik keperawatan lainnya seperti: Respect to Other (menghormati orang lain), Compassion (kasih sayang), advocacy (pembelaan), dan intimacy (kedekatan), sehingga tercapai tujuan pemberian Asuhan Keperawatan (Askep) yaitu memenuhi kebutuhan dasar klien serta memandirikan klien itu sendiri (sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan).Â
Di lapangan Seorang Perawat bertugas 24 jam berinteraksi bersama klien yang merupakan individu holistik meliputi Bio-Psiko-Sosio-Spiritual.
Generasi millenial atau generasi Y menurut Delcampo et al. (2011), adalah generasi kelahiran antara tahun 1981 hingga 2000 ,generasi ini sebenarnya memiliki nilai-nilai moralisme, keyakinan, positif, lingkungan, dan kesadaran, memiliki nilai kerja meliputi keamanan, kenyamanan, keseimbangan, dan gairah, serta menjadi saksi adanya perkembangan yang pesat pada teknologi dan informasi yaitu internet.Â
Diantara karakteristik khas dari generasi ini adalah Optimism (Optimisme), Influencers (Banyak memberi pengaruh/sebagai influencer), Attitude toward the military (sikap terhadap militar), Use of Technology (Pengguna teknologi), Political activity and civic responsibility (aktifitas dalam politik dan tanggung jawab sipil).Â
(Stafford and Griffis, 2008). Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa generasi millenial termasuk yang berprofesi sebagai perawat atau yang berstatus mahasiswa keperawatan sangat aktif memanfaatkan kemajuan teknologi dan mendominasi media sosial saat ini, membikin konten, vlog, dan sebagainya untuk menunjukkan eksestensi mereka.
D. Teknologi dan dampaknya terhadap Perawat generasi millenial
Kita yang sudah memasuki era industri 4.0 dimana eranya internet berkembang pesat ini, tidak ada sekat lagi antar bangsa dan negara di dunia, mau tidak mau akan berpengaruh besar kepada perkembangan profesi keperawatan itu sendiri.Â
Dampak positifnya kita sebagai perawat tentu bisa merasakan banyak manfaatnya seperti sistem manajemen dokumentasi tindakan keperawatan yang terdigitalisasi semakin mempermudah proses keperawatan itu sendiri menjadi lebih efektif dan efisien, ditemukannya berbagai aplikasi seperti yang mulai berkembang saat pandemi Covid 19 yaitu Telenurse juga memudahkan klien untuk mendapat informasi serta asuhan keperawatan dalam kondisi pandemi, penggunaan media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Path, Kaskus, Line, Whatsapp, Zoom, dan lain-lain.Â
Memudahkan perawat mendapatkan akses update informasi dan keilmuaterkait asuhan keperawatan pada klien, dan juga memudahkan program promosi kesehatan kepada masyarakat luas.
Namun, disisi lain sebagaimana yang telah kita terjadi pada oknum-oknum yang sedang viral, ternyata penggunaan kemajuan teknologi melalui media sosial ini menimbulkan efek negatif pada oknum perawat terutama generasi millenial sendiri.Â