- Frances Fowler, 1949 (Reader’s Digest)
 Meski bermain yang ingin dilakukan oleh anak-anak tidak selalu memiliki tujuan yang terarah dan sering malah hanya untuk kesenangan itu sendiri, bermain memiliki makna jangka panjang dan nilai yang mungkin tidak dapat diukur atau dibayangkan oleh orang lain. Kenangan terhadap pengalaman yang mengasyikan, seperti pengalaman bermain itu sendiri dapat membantu seseorang dalam menoleransi tekanan kehidupan dan memberikan rasa nyaman serta keyakinan bahwa anak dan orang tua/orang dewasa dapat hidup bahagia, sehat, dan produktif seiring dengan terintegrasinya watak bermain, kerja, dan kasih.
Â
Referensi BacaanÂ
Elkind, D. (2007). The power of play. Philadelphia: Da Capo Press.
Ginsburg, K. R. (2007). The Importance of Play in Promoting Healthy Child Development and Maintaining Strong Parent-Child Bonds. American Academy of Pediatrics, 119(1), 182-191. DOI.
Landreth, G. L., & Bratton, S. C. (2006). Child parent relationship therapy (CPRT): a 10-session filial therapy model. New York: Brunner-Routledge.
Runcan, P. L., Petracovschi, S., Borca, C. (2012). The Importance of Play in the Parent-Child Interaction. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 46, 795-799. DOI:Â
Yogman, M., Garner, A., Hutchinson, J., Hirsh-Pasek, K., Golinkoff, R. M. (2018). The Power of Play: A Pediatric Role in Enhancing Development in Young Children. American Academy of Pediatrics, 142(3). DOI: .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI