Mohon tunggu...
Mycroft Diaz
Mycroft Diaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai salam kenal saya Mycroft dalam web ini saya akan memberikan info-info menarik dan mengasyikan untuk di ulas dan dibaca mohon maaf jikalau salah kata dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Advertising Terkini di Media Sosial: Mengoptimalkan Targeting, Segmentation, dan Positioning

30 Juni 2023   13:00 Diperbarui: 2 Juli 2023   02:45 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman teknologi yang terus berkembang dengan cepat, media sosial telah menjadi salah satu platform paling penting untuk iklan dan pemasaran. Dengan jutaan pengguna aktif setiap hari, media sosial menawarkan peluang besar bagi perusahaan untuk mencapai pasar target mereka dengan lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi perkembangan terbaru dalam iklan di media sosial, dengan fokus pada sasaran, segmen, dan posisi.

I. Sasaran dalam Iklan di Media Sosial

Sasaran adalah salah satu aspek kunci dalam iklan di media sosial. Melalui penargetan yang tepat, perusahaan dapat menyampaikan pesan mereka kepada audiens yang paling relevan dan berpotensi tertarik dengan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Berikut adalah beberapa perkembangan terkini dalam hal penargetan:

  • Data Demografis dan Perilaku Pengguna

Media sosial kini menawarkan kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data demografis dan perilaku pengguna dengan lebih detail. Perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi audiens yang tepat berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi geografis, minat, dan preferensi lainnya.

  • Custom audience:

Merupakan fitur yang sangat berguna dari iklan media sosial, karena memungkinkan perusahaan menargetkan pengguna berdasarkan data pelanggan. Dalam dunia digital yang dipenuhi data, perusahaan seringkali memiliki akses ke informasi tentang pelanggan mereka, seperti daftar email, nomor telepon, atau ID pengguna media sosial. Alat Custom audience menggunakan data ini untuk mengidentifikasi dan menjangkau audiens yang relevan.

Salah satu keuntungan utama Custom audience adalah kemampuan untuk menargetkan iklan ke audiens yang ada. Misalnya, sebuah perusahaan dapat mengumpulkan daftar pelanggan buletinnya melalui email. Dengan menggunakan elemen audiens khusus, perusahaan dapat membawa daftar email mereka ke platform media sosial dan menargetkan iklan ke pelanggan mereka yang sudah ada. Ini memberikan peluang untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan yang dikenal, mengingatkan mereka tentang produk atau layanan yang ditawarkan, atau menawarkan penawaran khusus sebagai insentif untuk pembelian berulang.

Selain menargetkan audiens yang sudah ada, Custom audience memungkinkan perusahaan menjangkau audiens yang serupa atau mirip dengan pelanggan yang sudah ada. Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin menarik pelanggan baru dengan profil yang mirip dengan pelanggan mereka yang sudah ada, mereka dapat menggunakan fitur audiens yang disesuaikan untuk menentukan apakah pengguna media sosial biasa memiliki minat yang sama dengan pelanggan yang sudah ada.

Berikut adalah beberapa perkembangan terbaru dalam hal penargetan:

  • Retargeting

Retargeting, juga dikenal sebagai pemasaran ulang, adalah teknik periklanan digital yang memungkinkan perusahaan menargetkan ulang pengguna yang telah berinteraksi dengan merek mereka di masa lalu melalui kode pelacakan atau cookie yang ditempatkan di situs web atau aplikasi perusahaan di lantai media sosial. Dengan menggunakan informasi ini, perusahaan dapat menayangkan iklan yang sesuai kepada mereka yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau aplikasi mereka.

Mekanisme Retargeting berfungsi sebagai berikut: 

  • Ketika pengguna mengunjungi situs web atau aplikasi perusahaan, kode pelacakan atau cookie yang ditempatkan di perangkat mereka akan memantau informasi aktivitas mereka seperti halaman yang dikunjungi, produk yang dilihat, atau tindakan yang mereka lakukan. Data ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi pengguna yang mungkin tertarik dengan merek atau produk perusahaan.
  • Setelah pengguna meninggalkan situs Web atau aplikasi, perusahaan dapat menargetkan mereka dengan iklan yang sesuai melalui situs jejaring sosial, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. Iklan ini muncul sebagai konten bersponsor di umpan berita atau di samping layar. Tujuan utama Retargeting adalah untuk mengingatkan pengguna tentang merek dan produk yang pernah mereka lihat sebelumnya dan mendorong mereka untuk kembali dan mengambil tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mengisi formulir kontak.

Ada beberapa manfaat utama menggunakan Retargeting dalam kampanye iklan media sosial:

  • Tingkatkan tingkat konversi: Penargetan ulang memungkinkan perusahaan menargetkan pengguna yang sebelumnya telah menunjukkan minat pada merek atau produk mereka. Dengan menargetkan pengguna tersebut dengan iklan yang relevan, mereka memiliki peluang lebih besar untuk memengaruhi mereka agar mengambil tindakan yang diinginkan seperti pembelian.
  • Memperkuat hubungan dengan pelanggan potensial: Penargetan ulang iklan dengan menampilkannya kepada pengguna yang sebelumnya telah berinteraksi dengan merek membantu membangun dan mempererat hubungan yang kuat antara perusahaan dan pelanggan potensial. Hal ini dapat menciptakan kesan positif, meningkatkan kesadaran merek, dan membangun kepercayaan.
  • Tingkatkan efektivitas kampanye: Penargetan ulang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan pengeluaran iklan mereka dengan menargetkan pengguna dengan potensi konversi tertinggi. Dibandingkan dengan kampanye iklan yang tidak ditargetkan, penargetan ulang dapat memberikan hasil yang lebih besar melalui alokasi anggaran yang lebih baik.

II. Segmentation dalam Advertising di Media Sosial

Melibatkan membagi audiens menjadi kelompok kecil berdasarkan karakteristik atau perilaku mereka. Dalam pemasaran di media sosial, segmentasi yang cerdas dan terkini sangat penting untuk mencapai hasil optimal.

Berikut adalah beberapa kemajuan terbaru dalam segmentation:

Lookalike audience:

Media sosial memungkinkan perusahaan untuk membuat "lookalike" berdasarkan pengguna yang memiliki kesamaan dengan pelanggan yang sudah ada. Algoritme media sosial akan mengidentifikasi pengguna lain dengan profil serupa dan menugaskannya ke grup segmentasi yang relevan. Ini membantu perusahaan menjangkau audiens baru yang mungkin tertarik dengan produk atau layanan mereka.

Audience insight:

Media sosial menyediakan "wawasan audiens" yang memberikan informasi lebih mendalam tentang audiens tertentu. Perusahaan dapat menggunakan fitur ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang minat, perilaku, preferensi, dan demografi audiens mereka. Informasi ini sangat berharga dalam membuat segregasi yang cerdas dan efektif.

 A/B test:

Pengujian A/B memainkan peran penting dalam mengoptimalkan segmentasi. Media sosial menawarkan kemampuan untuk bereksperimen dengan menampilkan iklan ke grup tersegmentasi. Dengan membandingkan kinerja periklanan, perusahaan dapat memilih segmentasi yang paling efektif dan mengoptimalkan strategi pemasarannya.

III. Positioning dalam advertising media sosial

Positioning adalah tentang memposisikan merek atau produk di tempat yang unik di benak konsumen. Positioning sangat penting saat beriklan di media sosial agar pesan dan nilai merek dapat diterima dengan baik oleh audiens. Berikut adalah beberapa perkembangan terbaru dalam penentuan posisi:

Konten kreatif:

Media sosial menawarkan berbagai jenis konten kreatif, termasuk video, gambar, dan teks. Perusahaan dapat menggunakan format ini untuk menyampaikan pesan merek mereka dengan cara yang menggairahkan dan melibatkan audiens mereka. Konten yang unik dan orisinal dapat membantu merek membedakan dirinya dari pesaing dan mendapatkan posisi yang kuat.

Influencer marketing:

Influencer marketing telah menjadi bentuk periklanan media sosial yang populer. Dengan bekerja sama dengan influencer yang memiliki audiens yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan reputasi dan pengaruhnya untuk mendorong kesadaran merek. Bekerja sama dengan influencer yang selaras dengan nilai merek dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan memperluas jangkauan.

Personalisasi:

Dalam upaya meningkatkan positioning, personalisasi telah menjadi prioritas. Media sosial memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan dengan preferensi dan minat pengguna. Misalnya, iklan dapat disesuaikan dengan lokasi atau pengguna tertentu. Personalisasi yang baik dapat membantu menciptakan hubungan emosional dengan audiens dan memperkuat posisi merek.

Jadi kesimpulannya Iklan media sosial terus berkembang pesat, terutama dalam hal penargetan, segmentasi, dan positioning. Dengan memanfaatkan fitur terbaru yang ditawarkan oleh media sosial, bisnis dapat mengoptimalkan upaya pemasaran mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik. Melalui kombinasi penargetan yang akurat, segmentasi cerdas, dan pemosisian yang kuat, perusahaan dapat meningkatkan kesadaran merek, memperluas jangkauan, dan memengaruhi konsumen secara efektif dalam lingkungan media sosial yang kompetitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun