Mohon tunggu...
Neny Silvana
Neny Silvana Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Unik, ekspresif, menarik.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kata-kata Ampuh yang Buat Mati Kutu

21 Oktober 2012   01:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kata ibu guru dan  buku pelajaranku, makanan yang hemat dan sehat itu adalah makanan yang dimasak di rumah dan diolah oleh tangan ibumu sendiri, "  terang Michiko  putri kecilku (7 tahun) dengan mata berkedip.

Haduhhhh, ampun dehhhhh.. kata-kata itu menjadi kalimat ampuh buatnya ketika aku malas memasak dan mengajaknya membeli makanan di luar ketika aku sedang sibuk dalam pekerjaanku. Ada saja setiap hari daftar menu masakan yang dia sodorkan kepadaku, sebagai pengalihan dari jajannya.

"Gimana kalau hari ini kita buat spagetti aja, Ma? Besok mama coba buat pizza dan zupa-zupa. Selain lebih hemat, pasti buatan mama lebih enak. Aku bantuin deh buatnya," rayunya padaku.

****

Seperti pagi ini, aku dikerjaain bangun jam 4 pagi karena harus memasak makanan untuk les renangnya. Michiko gemar dan mahir dalam berenang. Michiko bilang,

"Aku sudah nggak mau lagi makan mie instan dan kentang sosis di kantin kolam renang. Aku mau masakan mama aja, nasi  dan lauk pauknya,"

Ini anak, bisa aja ya ngerjain orang tua hehe. Sambil merem-merem terpaksa aku memasak nasi,  menumis kangkung, dan oseng-oseng daging bumbu teriyaki. Setelah itu dengan terbirit birit aku membereskan rumah, menyiapkan perlengkapan renang, dan menjadi supir. Selama weekend, asisten rumah tanggaku libur.

Entah kenapa kata-kata bu guru atau kata-kata di buku terkadang lebih ampuh dibandingkan dengan nasehat atau omelan orangtua. Apa yang dikatakan bu guru atau buku bener-benar diyakini oleh anak-anak meskipun hanya dongeng.

Pernah ada kejadian lucu ketika Chacha (kakaknya Michiko) kecil dulu, semasa TK puluhan tahun yang lalu. Kami tinggal di daerah. Sekolah Chacha luas. Setiap hari Senin guru di sekolahnya mengadakan upacara bendera. Saat itu Chacha kebagian tugas membaca Pancasila. Berulang kali dengan suara keras Chacha menghapalnya.

"Pancasila.  1. Patuh kepada ibu guru. 2 Patuh kepada orang tua. 3. Menjadi anak yang pintar...."

"Kak, itu bukan Pancasila. Itu janji siswa," terangku padanya.

"Ih, mama sok tau. Itu Pancasila. Bu guru bilangnya Pancasila,"  jawab Chacha tak mau kalah.

"Bukan kak. Kakak salah. Mama kan pernah sekolah juga,"

"Enggak ah, aku percaya omongan bu guru. Mama udah tua, pasti udah lupa."  Chacha tak mau mendengar omonganku.

Alhasil, hari Senin ketika menjadi petugas upacara, Chacha diketawain rame-rame oleh guru dan teman-temannya. Sesampai di rumah dia bercerita sambil tersenyum malu,

"Ternyata omongan mama bener ya, aku yang salah denger bu guru bilang" Halahhhhh....

****

Balik lagi ke Michiko. Ada kejadian memalukan terkait dengan pola hidup hemat sore kemarin di surpermarket. Karena terburu-buru, ketika di kasir aku baru inget bahwa lupa membeli telur. Karena sudah terlanjur antri dan tak mau berepot-repot lagi antri maka aku meminta Michiko untuk mengambil telur.

"Chiko, tolong timbangin telur dong. Mama lupa, cuma beli mie instan aja,"

"Nggak papa ma, mie instan sudah cukup. Nggak usah pakai telur.  Bu guru bilang, kita harus hidup hemat. Hemat pangkal kaya,"

Mendengar perkataan Michiko, pembeli di sekitarku menatap Michiko dan tertawa. Maluuuunya. Sekarang jadi males deh bawa Michiko pergi berbelanja, karena selalu bilang...

"Inget ma, jangan boros. Kita harus hemat. Kata bu guru dan buku yang aku baca, kita harus belanja seperlunya aja, bla...bla.."

Oalahhhh, diajarin pola hidup sehat dan hidup hemat sama anak 7 tahun. *sambil tutup muka.

===================================== (Ditulis secara iseng sambil nunggu anak les renang) foto : koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun