"Pancasila. 1. Patuh kepada ibu guru. 2 Patuh kepada orang tua. 3. Menjadi anak yang pintar...."
"Kak, itu bukan Pancasila. Itu janji siswa," terangku padanya.
"Ih, mama sok tau. Itu Pancasila. Bu guru bilangnya Pancasila,"Â jawab Chacha tak mau kalah.
"Bukan kak. Kakak salah. Mama kan pernah sekolah juga,"
"Enggak ah, aku percaya omongan bu guru. Mama udah tua, pasti udah lupa."Â Chacha tak mau mendengar omonganku.
Alhasil, hari Senin ketika menjadi petugas upacara, Chacha diketawain rame-rame oleh guru dan teman-temannya. Sesampai di rumah dia bercerita sambil tersenyum malu,
"Ternyata omongan mama bener ya, aku yang salah denger bu guru bilang" Halahhhhh....
****
Balik lagi ke Michiko. Ada kejadian memalukan terkait dengan pola hidup hemat sore kemarin di surpermarket. Karena terburu-buru, ketika di kasir aku baru inget bahwa lupa membeli telur. Karena sudah terlanjur antri dan tak mau berepot-repot lagi antri maka aku meminta Michiko untuk mengambil telur.
"Chiko, tolong timbangin telur dong. Mama lupa, cuma beli mie instan aja,"
"Nggak papa ma, mie instan sudah cukup. Nggak usah pakai telur. Bu guru bilang, kita harus hidup hemat. Hemat pangkal kaya,"