Selain itu, kajian-kajian etnografi dan antropologi pun dijadikan sebagai referensi tambahan untuk mendokumentasikan cerita-cerita sejarah, budaya, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang kemudian dijadikan sebagai media dan materi pembelajaran.
***
Tiga tahapan ini adalah tahapan universal. Dalam prakteknya, ada hal-hal detail yang perlu dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Inilah yang akan menjadi tantangan dan kerja keras dari sekolah untuk dapat menerapkan Kurikulum Prototipe 2022.
Tentunya pengalaman yang dibagikan penulis sebagai panduan ini berdasarkan konteks penulis di pedesaan yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Akan tetapi, dapat dijadikan sebagai panduan oleh semua orang, hanya disesuaikan dengan konteks daerah masing-masing, baik pedesaan maupun perkotaan.
Akan lebih mudah bagi guru-guru yang memiliki budaya yang sama dengan masyarakat di lingkungan sekolah. Karena proses penyesuaian seperti live in dan dialog tidak akan sulit dilakukan.
Selamat Mencoba!
Kupang, 30 Desember 2021
Neno Anderias Salukh
Warning: Tulisan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H