Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Warga NTT Antusias dalam Pendirian Patung Jokowi?

15 November 2021   13:11 Diperbarui: 15 November 2021   13:49 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi dikenal sebagai Presiden yang perhatian dengan Indonesia Timur baik pembangunan infrastruktur, bantuan sosial hingga promosi kebudayaan. Karena itu, penggunaan pakaian adat buatan ibu-ibu di Nunkolo, Amanatun dalam upacara HUT RI memicu wacana tentang pembuatan patung Jokowi berbalutkan kain tenunan Nunkolo.

Sebagai sebuah arsip dan kenangan bahwa seorang presiden berbudaya Jawa menghina pakaian adat di Pulau Timor. Akhirnya wacana tersebut benar-benar dikerjakan dengan bantuan pemerintah daerah Timor Tengah Selatan.

Karena patung tersebut menggunakan pakaian adat keturunan Raja maka patung didirikan di salah satu Puncak Bukit bersejarah di Amanatun.

Pada zaman dahulu, ketika Amanatun masih menjadi swapraja dibawah kepemimpinan keturunan Banunaek, Nunkolo merupakan ibukota kerajaan yang mana puncak Gunung Sunu adalah lokasi berdirinya istana Raja Banunaek. Istana tersebut disebut Sonaf Plikuna - Sonaf Ni Fanu.

Baca: Lokasi Terisolasi, Tempat Ternyaman Bagi Suku Dawan (Timor)

Sehingga patung Jokowi dengan balutan busana kerajaan lebih tepat didirikan di puncak gunung Sunu atau istana kerajaan. Harapannya dengan berdirinya patung Jokowi, puncak gunung Sunu menjadi destinasi wisata alam bernuansa budaya.

Di sana, wisatawan tak hanya menikmati pemandangan alam yang indah tetapi juga belajar tentang sejarah dan budaya Atoin Meto secara khusus Amanatun, Timor Tengah Selatan.

Sumber bacaan:

Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun