Memperingati hari pahlawan, 10 November 2021, kemarin, patung Presiden Jokowi yang sudah diselesaikan dengan berat 700 kg dan panjang 3,5 m di arak oleh masa mendaki puncak gunung Sunu setinggi 1074 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Video penampakan warga yang menggotong patung Jokowi sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak bapak-bapak dan ibu-ibu mengarak dan mengusung patung Jokowi meniti Gunung Sunu.
Mereka juga tampak bersorak sorai dengan tradisi euforia orang Timor saat membawa patung tersebut di gunung. Meski demikian, cuaca yang tidak bersahabat menghentikan usaha warga mencapai puncak.
Rencananya patung Presiden Jokowi akan didirikan di puncak gunung yang akan dijadikan sebagai salah satu tempat wisata alam bernuansa budaya di Timor Tengah Selatan.
Memang pemandangan alam dari puncak Sunu memanjakan mata. Bukit-bukit sekeliling nampak hijau kebiru-biruan, kabut putih pun membentang melintasi setiap lembah di sela-sela bukit. Tentunya, ini mendukung dengan berdirinya patung Presiden Jokowi.
Mengapa Masyarakat Amanatun Sangat Antusias dalam Pendirian Patung Jokowi?
Pada upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tahun 2020, Presiden Jokowi memilih kain tenun ikat asal Nunkolo, Amanatun, Timor Tengah Selatan.Â
Warna dasar pakaian adat tersebut warna merah yang melambangkan keberanian laki-laki Nunkolo. Jokowi mengenakan Dester (Ikat Kepala) atau Pilu. Dalam ikat kepala itu terdapat tiga jenis Yi U berbentuk dua tanduk kecil yang artinya fungsi Raja yang melindungi.
Presiden juga mengenakan tas sirih pinang dan kapur, simbol laki-laki Atoin Meto. Sementara makan sirih pinang adalah budaya yang melambangkan persaudaraan, persatuan tanda kasih dan hormat.
Bentuk motif sendiri adalah motif Berantai Kaif Nunkolo yang dalam adat budaya kerajaan Amanatun, dipakai khusus oleh golongan Usif atau Raja. Sehingga ketika Jokowi menggunakan pakaian adat tersebut, Jokowi disanjung dan dibanggakan.
Jokowi dikenal sebagai Presiden yang perhatian dengan Indonesia Timur baik pembangunan infrastruktur, bantuan sosial hingga promosi kebudayaan. Karena itu, penggunaan pakaian adat buatan ibu-ibu di Nunkolo, Amanatun dalam upacara HUT RI memicu wacana tentang pembuatan patung Jokowi berbalutkan kain tenunan Nunkolo.
Sebagai sebuah arsip dan kenangan bahwa seorang presiden berbudaya Jawa menghina pakaian adat di Pulau Timor. Akhirnya wacana tersebut benar-benar dikerjakan dengan bantuan pemerintah daerah Timor Tengah Selatan.
Karena patung tersebut menggunakan pakaian adat keturunan Raja maka patung didirikan di salah satu Puncak Bukit bersejarah di Amanatun.
Pada zaman dahulu, ketika Amanatun masih menjadi swapraja dibawah kepemimpinan keturunan Banunaek, Nunkolo merupakan ibukota kerajaan yang mana puncak Gunung Sunu adalah lokasi berdirinya istana Raja Banunaek. Istana tersebut disebut Sonaf Plikuna - Sonaf Ni Fanu.
Baca:Â Lokasi Terisolasi, Tempat Ternyaman Bagi Suku Dawan (Timor)
Sehingga patung Jokowi dengan balutan busana kerajaan lebih tepat didirikan di puncak gunung Sunu atau istana kerajaan. Harapannya dengan berdirinya patung Jokowi, puncak gunung Sunu menjadi destinasi wisata alam bernuansa budaya.
Di sana, wisatawan tak hanya menikmati pemandangan alam yang indah tetapi juga belajar tentang sejarah dan budaya Atoin Meto secara khusus Amanatun, Timor Tengah Selatan.
Sumber bacaan:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI