Baru-baru ini media dan netizen heboh dengan usulan Donald Trump untuk menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh pasien Covid-19. Sebelumnya, Perwakilan Divisi Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri, Bill Bryan memaparkan hasil penelitiannya bahwa pemutih dapat membunuh virus corona dalam air liur atau cairan pernapasan hanya dalam lima menit.
"Apakah ada yang bisa kita lakukan untuk seperti itu, dengan menyuntikkan (disinfektan) ke dalam atau membersihkannya?" kata Donald Trump
Usulan Donald Trump dinilai tidak pantas diungkapkan oleh seorang presiden yang notabenenya orang terdidik. Karena pernyataan tersebut tidak mengandung belas kasihan kepada para penderita Coovid-19.
Menanggapi tudingan netizen, Donald Trump kembali mengklarifikasi kepada media bahwa apa yang disampaikan sebelumnya adalah bentuk sarkasme kepada wartawan.
Berdasarkan definisinya, sarkasme adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang digunakan oleh seseorang untuk menyindir dan menyinggung orang lain atau sesuatu. Sarkasme identik dengan penghinaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar.
Akan tetapi, jika kita mengamati dengan baik apa yang diungkapkan oleh Donald Trump sejatinya lebih halus tetapi memiliki makna yang menohok dan sangat pedas bahwa wartawan tidak tahu apa-apa selain melihat apa yang terjadi.
"Saya mengajukan pertanyaan sarkasme kepada wartawan seperti Anda hanya untuk melihat apa yang akan terjadi,"Â kata Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (24/4).
Aprilia Kumala dalam artikelnya berjudul Sarkasme dan Satire: Duo Majas Sindiran yang Beda Level di Mojok.co mengatakan bahwa sarkasme dalam ayam grepek berada di level 25. Benar-benar pedas.
Rupanya pertanyaan sarkasme tersebut diungkapkan oleh Donald Trump atas dasar kejadian sebelumnya. The Washington Post melakukan wawancara dengan tajuk utama: "Direktur CDC memperingatkan gelombang kedua virus corona kemungkinan akan lebih dahsyat".
Kemudian, The Washington Post menulis artikel bahwa gelombang kedua Covid-19 musim dingin ini dikombinasikan dengan musim flu, "sebenarnya akan lebih berat daripada yang baru saja dilalui". Artikel tersebut juga dikutip oleh CNN dan beberapa media lainnya.