Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alasan Lain AS Memberikan Bantuan Ventilator kepada Ekuador, Honduras, El Salvador, dan Indonesia

25 April 2020   14:41 Diperbarui: 25 April 2020   14:47 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump menunjuk seorang wartawan dalam briefing harian virus corona di Gedung Putih | Foto JONATHAN ERNST/REUTERS via kompas.com

Apakah kicauan Donald Trump di akun twitternya menunjukkan bahwa bantuan ventilator yang akan diberikan kepada negara-negara tersebut semata-mata karena pandemi Covid-19? Ataukah ada hal lain yang dipertimbangkan oleh Donald Trump dalam kesepakatan ini?

Saat ini Amerika Serikat menempati urutan pertama perihal jumlah kasus COVID-19. Per 25 April 2020, kasusnya sudah mencapai 925.232 dengan jumlah kematian sudah melampaui 50 ribu dan lebih dari 100 ribu orang dinyatakan sembuh (Worldometer).

Meski demikian, status Amerika Serikat sebagai negara adidaya belum tergeser. Amerika Serikat masih memberikan sumbangsih yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam penanganan Covid-19 di seluruh dunia.

Meskipun Donald Trump menghentikan suntikan dana kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini Amerika Serikat masih memimpin upaya penanganan pandemi COVID-19 dengan memberikan bantuan materil yang bernilai triliunan rupiah.

Dilansir dari Bisnis.com, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan bahwa total investasi global pemerintah AS sejak wabah Covid-19 merebak hingga saat ini mencapai lebih dari US$775 juta atau Rp12 trilun.

Masih dari media yang sama, Michael Pompeo mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan menambah dana bantuan luar negeri lebih dari US$270 juta atau Rp4,2 triliun untuk penanganan Covid-19 di sejumlah negara yang paling berisiko menghadapi pandemi Covid-19.

Rakyat AS pun tidak tinggal diam, sejauh ini rakyat AS menyumbangkan lebih dari US$3 miliar atau Rp46,6 triliun melalui pihak swasta, organisasi nirlaba, dan organisasi keagamaan untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Rencana terbaru yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat adalah memberikan bantuan ventilator kepada negara-negara yang membutuhkan. Ventilator yang digunakan membantu pasien yang kesulitan bernapas.

Jika tubuh pasien mengalami kekurangan oksigen, maka hanya dalam beberapa menit saja, kondisi ini dapat mengancam nyawa sehingga ventilator sangat membantu dan menjadi alat yang sangat berharga sejak pandemi Covid-19 merebak.

Kicauan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di akun twitternya menyebut Amerika Serikat akan membantu mengirimkan ventilator untuk Republik Ekuador, Republik Honduras, El Salvador dan Republik Indonesia.

Apakah kicauan Donald Trump di akun twitternya menunjukkan bahwa bantuan ventilator yang akan diberikan kepada negara-negara tersebut semata-mata karena pandemi Covid-19? Ataukah ada hal lain yang dipertimbangkan oleh Donald Trump dalam kesepakatan ini?

Republik Ekuador

Presiden Republik Ekuador, Lenin Morena bercakap-cakap dengan Donald Trump melalui telepon terkait dengan penanganan Covid-19 di dunia secara kasus yang sedang dihadapi oleh negaranya.

Jumlah kasus di Ekuador juga naik secara signifikan menjadi dua kali lipat atau sekitar 22 ribu kasus pada Kamis (23/4/2020). Padahal sebelumnya pemerintah Ekuador melaporkan kasus positif Covid-19 di bawah angka 12 ribu (CNBC).

Meskipun pemerintah Ekuador melaporkan jumlah kematian yang belum menembus angka ribuan, tim forensik dari kepolisian Ekuador mencatat ribuan kematian akibat Covid-19, hanya saja pemerintah melewatkan beberapa minggu pelacakan jejak penyebaran virus corona.

Percakapan antara Lenin Morena rupanya ini menggugah hati Donald Trump untuk membuka tangan membantu Republik Ekuador dengan menyalurkan bantuan ventilator dalam upaya penanganan pasien Covid-19.

Lagipula Ekuador disebut sebagai salah satu negara Amerika Latin yang sangat dekat dengan Amerika Serikat. Pada tahun lalu, Pemerintahan Moreno telah meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat dan mencapai kesepakatan senilai US$ 4,2 miliar dengan Dana Moneter Internasional.

Republik Honduras

Sejauh ini kasus Covid-19 di Republik Honduras terbilang masih sedikit dengan jumlah per 25 April 2020 sebanyak 591 kasus  dengan jumlah kematian dan kasus kesembuhan berturut-turut sebanyak 55 dan 58 kasus.

Akan tetapi, Honduras yang dikenal dengan lebih dari setengah penduduk berada di bawah garis kemiskinan dan indeks pembangunan manusia yang masih kecil ini tidak bisa berjuang sendirian melawan pandemi ini. Mereka membutuhkan uluran tangan dari negara-negara maju seperti bantuan dari Amerika Serikat (Wikipedia).

Memanfaatkan hubungan diplomatik yang sangat erat dengan Amerika Serikat, Presiden Republik Honduras, Juan Orlando Hernandez menelepon Donald Trump untuk membantu memberikan ventilator dan alat tes untuk berperang melawan Covid-19.

Amerika Serikat memiliki satu kelompok militer kecil di salah satu pangkalan Honduras. Selain itu, kedua negara tersebut bekerja sama bersama dalam melawan perdagangan narkoba, bekerja sama dalam bantuan sosial di setiap kasus bencana alam, peralatan medis, dan lain sebagainya.

Pasukan militer AS juga gemar melakukan dan memberikan dukungan logistik kepada Honduras untuk berbagai latihan bilateral dan multilateral. Banyak orang yang mengatakan bahwa "Amerika Serikat adalah mitra dagang utama Honduras"

Tak heran, Donald Trump siap memberikan bantuan ventilator kepada negara sahabatnya untuk berperang melawan Covid-19.

El Salvador

El Salvador merupakan salah satu negara yang berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Per 25 April 2020, sebanyak 274 dinyatakan positif Covid-19 dengan kematian sebanyak 8 orang dan 75 orang dapat disembuhkan (Worldometer).

Dibandingkan dengan Honduras, El Salvador memiliki indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tetapi El Salvador masih berjuang dengan tingkat kemiskinan, ketimpangan, kejahatan yang masih tinggi dan masalah-masalah sosial lainnya (Wikipedia).

Ekonomi El Salvador juga seringkali terpukul akibat bencana alam sehingga pandemi Covid-19 memaksa mereka untuk bekerjasama dengan negara-negara yang lain untuk berperang melawan Covid-19.

Sama dengan Honduras, Presiden El Salvador, Nayib Mukele memanfaatkan hubungan diplomatik secara khusus di bidang militer dengan Amerika Serikat di perbatasan bagian selatan El Salvador untuk meminta bantuan ventilator yang dapat digunakan dalam merawat pasien Covid-19.

Dengan alasan yang sama, Donald Trump siap membantu El Salvador sebagai salah satu mitra militernya dengan memberikan bantuan ventilator.

Indonesia

Presiden Indonesia, Jokowi mendapat respon yang berbeda dari Donald dibandingkan dengan presiden dari negara-negara yang lain. Donald Trump dalam setiap kicauannya memperlihatkan bahwa ada hubungan erat antara dirinya dengan Presiden Jokowi.

Ia mengatakan bahwa, Presiden Jokowi adalah salah satu temannya dari Indonesia yang meminta bantuan ventilator. Baginya, permintaan ini adalah sebuah kerja sama yang hebat antara dirinya dengan Presiden Jokowi dan AS siap membantu.

Menurut penulis, jawaban Donald Trump yang siap memberikan bantuan ventilator adalah tindak lanjut dari janjinya kepada Jokowi pasca penetapan Jokowi dan KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden RI 2019 lalu.

Trump yang mengucapkan selamat kepada Jokowi pada waktu itu melalui suratnya berjanji untuk terus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika.

Bagi Trump, Indonesia dan AS memiliki kesamaan pandangan terhadap isu kawasan dan pentingnya penegakan hukum serta pelindungan kebebasan hak-hak fundamental sehingga memperkuat hubungan bilateral adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Mungkinkah kesamaan itulah yang membuat hubungan Jokowi dan Donald Trump seperti kawan?

Terlepas dari ini alasan-alasan tersebut, apresiasi setinggi-tingginya dari penulis kepada Amerika Serikat yang telah merogoh kocek dan siap meletakkan egonya untuk menerima berbagai komunikasi bilateral untuk berperang bersama melawan Covid-19 di dunia.

Salam!!!

Referensi: berbagai sumber (sudah dilink)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun