Suatu hari, beberapa tahun lalu ketika kemarau berkepanjangan terjadi di Pulau Timor, beberapa orang tua di kampung saya mengatakan bahwa Uis Pah marah dan telah pergi karena tidak memiliki rumah, orang-orang juga tidak lagi memberikan persembahan atau melakukan ritual Fua Pah kepada Uis Pah.
Jadi, sebelum agama Kristen, Katholik dan Islam menguasai tanah Timor, masyarakat Suku Dawan menganut agama tradisional yang sangat menghargai bumi sebagai Tuhan atau Uis Pah yang menggendong, menyusui dan memberikan makanan bagi masyarakat Suku Dawan.
Boti adalah salah satu kampung kecil di pedalaman Timor Tengah Selatan yang masih menganut sistem kepercayaan tradisional ini. Tradisi Fua Pah masih menjadi kebiasaan mereka hingga saat ini.
Meski penulis tidak pernah melihat dengan mata kepala, beberapa cerita yang penulis dengar dari orang-orang yang sudah menginjakkan kaki dan bertatapan muka dengan Raja Boti mengatakan bahwa Hujan dan Panas di Boti terjadi sesuai dengan keinginan raja, apapun yang diinginkan raja akan terjadi pada saat itu pula.
Di Hari Bumi ini, penulis mengajak masyarakat Suku Dawan yang meskipun tidak lagi menganut sistem kepercayaan tradisional seperti Suku Boti agar menjaga dan melindungi alam sebagai ibu yang memberi kehidupan.
Salam!!!
Timor Tengah Selatan, 22 April 2020
Neno Anderias Salukh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H