Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan featured

Resuffle Kabinet, Momentum "Menendang" Parpol dari Kabinet

13 Februari 2020   15:58 Diperbarui: 29 Juni 2020   09:08 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resuffle kabinet | republika/daan yahya

Tentunya, angka 69,4 persen membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja pemerintah. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi-JK, angka tersebut menurun dari 77,2 persen. Artinya, pemerintah kehilangan 8 persen kepercayaan dalam jangka waktu 100 hari.

Tentunya, menurunnya kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya, penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan beberapa hal lainnya. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri jika kinerja para menterinya berpengaruh pada kepuasan publik.

Oleh karena itu, ditengah menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi. Para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju harusnya unjuk gigi dalam mengimplementasikan program-program Jokowi.

Jokowi harusnya peka dengan kondisi ini. Resufle kabinet adalah salah satu kesempatan emas bagi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf untuk menyegarkan kinerja pemerintah, menggeser orang-orang yang tidak bekerja dengan efektif dan menaikkan kembali kepercayaan publik.

Menteri dari kalangan profesional harus diperbanyak. Jika boleh kabinet Zaken yang selama ini dirindukan publik sehingga kinerja dari para menteri anggota kabinet benar-benar maksimal.

Tidak salah. Dalam waktu 100 hari ini, Jokowi melakukan reshuffle kabinet dengan memperbanyak menteri dari kalangan profesional. Demi kepentingan bangsa dan negara, hal tersebut harus dilakukan.

Salam!!!

Neno Anderias Salukh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun