Budaya Sunat-Sifon Suku Dawan yang disebut sebagai satu-satunya tradisi sunat paling unik di dunia menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Tradisi Sunat di beberapa suku dan agama
Sunat merupakan sebuah tindakan yang identik dengan laki-laki. Sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis (kulup) dipotong atau dihilangkan.Â
Tindakan yang disebut sebagai tradisi bedah tradisional ini adalah salah satu tradisi tertua yang dimiliki oleh beberapa suku dan agama.
Di Semenanjung Arab, Sunat sudah dipraktikkan sebelum masehi. Khususnya untuk negara Mesir, sunat dilakukan untuk alasan kesehatan, beberapa dugaan mengatakan bahwa sunat merupakan bagian dari obsesi mereka terhadap kemurnian yang juga dikaitkan dengan pengembangan spiritual dan intelektual.
Suku Aborigin di Australia pun sudah mengenal tradisi sunat sejak zaman dahulu. Sunat dilakukan sebagai sebuah pengorbanan darah dan uji keberanian bagi Suku Aborigin.
Tercatat dalam Alkitab, Agama Yahudi pun demikian. Sunat dilakukan terhadap bayi laki-laki sejak bayi tersebut berumur delapan hari. Hal tersebut dilakukan atas dasar sebuah perjanjian dengan Allah mereka.
Sama halnya dengan Agama Yahudi. Sunat merupakan salah satu tradisi Sunnah kaum muslim. Akan tetapi, sunat bagi kaum muslim tidak memandang umur. Kebanyakan dilakukan pada saat anak berusia 6-15 tahun.
Tradisi Sunat-Sifon Suku Dawan
Suku Dawan di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pun merupakan salah satu di antara beberapa suku dan agama yang melakukan sunat sebagai tradisi dalam kebudayaan.