Masalah-masalah inilah yang akan menghambat langkah Anies Baswedan menuju Presiden Indonesia. Lalu pertanyaannya, mengapa Jokowi berhasil menjadi Presiden meskipun belum menuntaskan masalah Jakarta.
Prestasi Sebelum Menjadi Gubernur. Salah satu faktor yang mengantarkan Jokowi menjadi presiden adalah prestasinya selama memimpin Kota Solo. Pengusaha mebel ini berhasil membentuk birokrasi Kota Solo yang bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
Selain itu, Jokowi juga berhasil merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka yang gagal dilakukan oleh pemimpin-pemimpin terdahulunya.
Berbeda dengan Anis Baswedan, diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Jokowi, ia tak mampu mengatasi masalah pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 (K13) yang identik dengan buah tangan Anies Baswedan hanya menambah problem di dunia pendidikan. Keputusan Jokowi memberhentikannya merupakan bukti kegagalannya menjalankan tugas yang dipercayakan.
Tidak berbicara banyak. Jokowi dikenal dengan sosok yang hampir tidak memiliki kemampuan berbicara dengan luar biasa seperti figur-figur yang lain seperti Surya Paloh atau Prabowo Subianto. Akan tetapi, ketegasan dalam kepemimpinannya patut diacungi jempol.
Bukan hanya itu, sikap merakyat dan berpenampilan sederhana adalah satu-satunya faktor terkuat yang membuat publik jatuh hati padanya.
Sedangkan Anies Baswedan dikenal dengan kemampuan berpidato dan mengolah kata dengan sangat baik di Indonesia. Narasi-narasinya membius setiap orang yang mendengar. Akan tetapi, narasi-narasinya dianggap berbeda dengan fakta yang sebenarnya. Misalnya, narasi-narasi tentang banjir yang menuai protes dari publik.
Seharusnya Anis Baswedan menyikapi dengan mengurangi narasi-narasi yang hanya menuai bullying bagi dirinya. Karena pembenahan Jakarta bukan soal bernarasi dengan indah tetapi soal menyiapkan strategi yang baik dan mengeksekusinya dengan baik pula.
Oleh karena itu, lebih baik Anies Baswedan fokus pada Jakarta. Jika ia berhasil menekan polusi, kemacetan, banjir dan sampah, saya yakin bahwa periode kedua masih menjadi miliknya. Dan bukan sebuah hal yang mustahil, Pilpres 2029 adalah panggung Anis Baswedan.
Salam!!!
Neno Anderias Salukh