Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Menanti "Drama Baru" Setya Novanto

28 Desember 2019   17:41 Diperbarui: 28 Desember 2019   17:54 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setya Novanto | Antara Foto

Saya rasa sudah sangat cukup untuk membuat sebuah drama atau mungkin sebuah novel yang kemudian bisa difilmkan tentang Kehidupan Setya Novanto selama kurang lebih satu setengah tahun di penjara akibat korupsi e-KTP.

Saya sudah muak dengan skandal-skandal Setya Novanto yang tidak bisa diterima dengan logika atau akal sehat. Ia, rasanya ia tidak berada di dalam penjara, tidak ada yang membedakan kesejahteraan kehidupannya dengan orang yang tidak dipenjarakan.

Juni 2019, Setya Novanto yang seharusnya berada di balik jeruji kepergok berpelisiran dengan istrinya ke sebuah toko bangunan di Padalarang, Jawa Barat. Bermula dari keluhan sakit jantung dan bahu bagian kirinya sehingga ia diizinkan untuk berobat ke Rumah Sakit Santosa mulai 12 Juni 2019 dan akan kembali ke Lapas Sukamiskin pada 14 Juni 2019.

Novanto yang seharusnya berada di Rumah Sakit untuk menjalani perawatan yang insentif malah ditemukan berpelisiran layak seseorang yang tidak sedang menjalani hukuman.

Akibatnya, publik dibuat heboh dengan kejadian tersebut. Siapa yang disalahkan? Setya Novanto atau pihak dari Kemenkumham? Setya Novanto yang sangat hebat mengelabuhi para penjaga lapas atau sebaliknya para penjaga lapas yang ditugaskan untuk menjaga Setya Novanto di Rumah Sakit yang sangat hebat untuk memberikan kesempatan berpelisiran kepada Novanto yang hanya memiliki waktu efektif 2 hari di rumah sakit?

Kejadian ini sangat mengejutkan. Akan tetapi, sebetulnya ia mengulang hal yang sama. Ia pernah kepergok makan nasi Padang. Padahal statusnya sebagai napi di lapas Sukamiskin.

Usai kepergok di Toko Bangunan, Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin ke Rutan Gunung Sindur sebagai sanksi terhadap perbuatannya. Ia dipindahkan untuk menjalani pembinaan sesuai dengan keputusan Kemenkumham.

Baca: Drama Baru: Setya Novanto Merasa Tidak Berada dalam Penjara

Sebulan kemudian, Novanto dipindahkan kembali ke lapas Sukamiskin dengan alasan yang dikemukakan oleh Lembaga Penelitian Kemasyarakatan Lapas Klas II Bogor yaitu: Pertama, Novanto telah menjalani tindakan disiplin dan ia perlu mendapat pembinaan lebih lanjut di Sukamiskin; kedua, Novanto telah memenuhi syarat substantif dan administratif; ketiga, Novanto telah menunjukkan itikad baik dan adanya perubahan perilaku.

Akan tetapi, pemindahan ini membuat saya ragu. Mengapa? Kemungkinan untuk Novanto berulah lagi sangat besar. Pasalnya, beberapa skandal dilakukan pada saat ia berada di Lapas Sukamiskin.

Baca: Drama Lagi: Setya Novanto Kembali di Lapas "Suka Berpelisiran"

20 Desember 2019 Ombudsman Indonesia melakukan sidak ke lapas Sukamiskin. Ombudsman mendapati Setya Novanto menempati sel mewah yang mana tidak jauh berubah seperti temuan pada September 2018.

Kamar Setya Novanto dilengkapi dengan toilet berkloset duduk, kasur spring bed, exhaust fan, lantai berkarpet. Perubahan yang terjadi hanya wallpaper dinding yang sudah tidak ada lagi.

Saat ini, Novanto sedang dipindahkan ke Lapas Cipinang Jakarta. Alasannya Setya Novanto mengalami gangguan pernapasan yang harus segera dirawat di rumah sakit. Karena RSPAD Gatot Soebroto lebih dekat dengan Lapas Cipinang maka ia dipindahkan ke sana untuk diawasi.

Jujur, saya menduga bahwa ada kemungkinan Setya Novanto berulah lagi. Mengapa? Pertama, Alasan yang sama ketika bulan Juni ia kepergok berpelisiran. Saat itu, ia mengeluh sakit jantung sehingga diberikan waktu dua hari untuk berobat di Rumah Sakit.

Sulit untuk kita percaya pada Setya Novanto bahwa ia sakit. Jika kita kembali meneluri drama-drama yang ia ciptakan.

Kedua, tidak ada kepastian waktu kapan ia harus kembali ke Lapas Sukamiskin. Menurut lembaga permasyarakatan Jawa Barat, kembalinya Setya Novanto ke lapas Sukamiskin bergantung pada rekomendasi dokter.

Oleh karena itu, bagi penulis, sangat mudah bagi Setya Novanto untuk menambah daftar dramanya karena dua hari saja di rumah sakit, ia masih berpelisiran apalagi lebih dari dua hari.

Selain itu, jika kita melihat adegan-adegan Setya Novanto maka tidak sedikit orang yakin bahwa ia akan mengulangi hal yang sama. Pada 28 September 2017, ditengah dirinya menjalani pemeriksaan tentang kasus korupsi e-KTP, beredar foto Novanto menggunakan alat bantu pernafasan di media sosial.

16 November 2017, Setya Novanto sengaja menabrak tiang listrik dengan mobilnya kemudian menjalani perawatan di RS Medika Permata Hijau.

21 Juli 2018, Tim Mata Najwa dan Dirjen PAS menemukan Setya Novanto menghuni sel palsu. Dipertegas dengan penemuan Ombudsman Indonesia bahwa sel yang dihuni Setya Novanto sangat mewah.

24 Apri 2019 ia kedapatan makan di restoran Padang di RSPAD Gatot Soebroto dan 14 Juni berpelisiran di toko bangunan serta terakhir kali pada 27 Desember 2019, kemarin ditemukan fasilitas mewah yang tidak jauh berbeda dari temuan tahun 2018.

Berdasarkan rentetan drama di atas, apa yang harus kita percayai? Setya Novanto layak seorang aktor yang memainkan drama unik ini. Karena itu, saya yakin bahwa ada sutradara dibalik ini sehingga untuk menghentikan rentetan drama Setya Novanto, Sutradaranya harus dilumpuhkan terlebih dahulu.

Salam!!!

Referensi:

Katadata

Kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun