Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inikah Alasan Erick Thohir Tidak Memilih Rudiantara Sebagai Dirut PLN?

23 Desember 2019   18:17 Diperbarui: 23 Desember 2019   18:17 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rudiantara | Kompas.com

Akan tetapi bukan berarti Zulkifli Zaini tidak bisa memimpin PLN. Pasalnya ia pernah memegang jabatan yang sama di PT. Bank Mandiri ditambah dengan jabatan Komisaris Independen Bank Negara Indonesia.

Karena itu, bagi penulis, pilihan ini adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, Rudiantara disiapkan untuk memimpin PT. Telkomsel.

Alasannya adalah PT. Telkomsel sedang vakum kepemimpinan. Ema Sri Martini sebagai direktur utama dipindahtugaskan ke PT. Pertamina sejak beberapa minggu yang lalu bersama Ahok sebagai komisaris utama.

Rudiantara memang cocok. Ia merupakan seorang profesional di bidang telekomunikasi. Ia pernah menjadi Chief Operating Officer PT Telekomindo Primabhakti sejak 1996. Bukan hanya itu, ia juga pernah menduduki beberapa jabatan eksekutif selama 11 tahun di Indosat dan Telkomsel hingga tahun 2006.

Pada tahun 2012 ia menerima dua jabatan. Komisaris Independen PT Indosat Tbk dan Komisaris Independen di PT Telekomunikasi Indonesia. Asosiasi Telepon Seluler Indonesia pun memilihnya sebagai Sekretaris Jenderal.

Terakhir kalinya ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada kabinet kerja Jokowi selama satu periode. Menariknya, ia merupakan salah satu menteri dari kalangan profesional yang tidak diresufle oleh Jokowi selama periode 2014-2019.

Oleh karena itu, saya semakin yakin bahwa Rudiantara akan kembali ke Telkomsel. Jika bukan Dirut, komisaris utama akan menjadi pilihan terakhir Erick Thohir untuk Alumni Universitas Padjadjaran ini.

Mari kita menyimak!

Salam!!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima; Enam; Tujuh; Delapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun